Rahasia Kode 'Pesta' di Balik 7 Jenazah Remaja di Kali Bekasi, Ternyata Tawuran Bukan Sekadar Perkelahian Remaja!

photo author
- Kamis, 26 September 2024 | 17:41 WIB
misteri kode 'pesta' dalam kasus tujuh jasad di Bekasi, serta pentingnya peran orang tua dalam mencegah tawuran. (BPDB Jakarta / HukamaNews.com)
misteri kode 'pesta' dalam kasus tujuh jasad di Bekasi, serta pentingnya peran orang tua dalam mencegah tawuran. (BPDB Jakarta / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Peristiwa penemuan tujuh jenazah remaja di Kali Bekasi pada 22 September mengejutkan publik.

Di balik tragedi ini, muncul sebuah fakta mengejutkan: adanya kodepesta’ yang ternyata bukan sekadar kode biasa, melainkan tanda untuk tawuran brutal antar geng remaja.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan, kode tersebut digunakan oleh para pelaku untuk menyamarkan niat mereka di hadapan orang tua.

Baca Juga: RIDO Janjikan Dokter Keliling, Solusi Akses Kesehatan Cepat di Jakarta atau Sekadar Janji Manis Kampanye Pilgub?

Bukannya merayakan ulang tahun, tapi justru terlibat dalam aksi tawuran yang berbahaya.

Pesta, yang biasanya identik dengan musik, makanan, dan kebahagiaan, kini punya arti lain di kalangan remaja tanggung Bekasi.

Dalam wawancara dengan tersangka yang ditangkap karena membawa senjata tajam, Poengky Indarti, Komisioner Kompolnas, mengungkapkan bahwa kode ‘pesta’ digunakan untuk memberi sinyal bagi aksi tawuran.

Baca Juga: Joni, Si Pemanjat Tiang Bendera, Akhirnya Jadi Calon Bintara TNI AD!

“Kami sempat mewawancarai tiga tersangka yang membawa senjata tajam. Mereka menjelaskan bahwa kata ‘pesta’ adalah kode untuk tawuran,” kata Poengky.

Ironisnya, kata ‘pesta’ ini justru dipakai para remaja untuk meyakinkan orang tua mereka agar diizinkan keluar rumah di malam hari.

Bukannya pergi ke pesta, mereka malah mempersiapkan diri untuk bentrokan fisik yang bisa berujung maut.

Baca Juga: Kelabui Petugas Temuan Tanam Ganja dengan Jarak Berjauhan di Area Terjal di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Dari hasil supervisi yang dilakukan Kompolnas, ditemukan bahwa lokasi tempat para remaja berkumpul bukan hanya diisi dengan anak-anak yang siap tawuran, tapi juga senjata tajam dan minuman keras.

Seakan tawuran tak cukup brutal, alkohol turut menyulut emosi dan keberanian para pelaku tawuran.

Mereka tidak hanya membawa parang atau celurit, tapi juga mabuk untuk menambah keberanian mereka dalam melakukan aksi brutal tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Polresta Bekasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X