Karakteristik Gempa di Gianyar
Daryono menjelaskan bahwa gempa yang terjadi di Gianyar termasuk dalam kategori gempa dangkal.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 8,52° Lintang Selatan dan 115,35° Bujur Timur, tepatnya di darat, sekitar 2 kilometer timur laut Gianyar.
Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter sekitar 10 kilometer, yang menunjukkan bahwa gempa tersebut dangkal.
Baca Juga: Paus Fransiskus dan Pesan Global untuk Bumi, Kolaborasi Lintas Agama untuk Aksi Lingkungan
Gempa dangkal sering kali lebih terasa getarannya di permukaan, meskipun kekuatannya tidak terlalu besar.
Getaran gempa ini dirasakan dengan intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di Gianyar, sementara wilayah lain seperti Tabanan, Badung, Denpasar, dan Klungkung mengalami intensitas III MMI.
Guncangan bahkan terasa hingga beberapa wilayah di Pulau Lombok, termasuk Mataram, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.
Baca Juga: Ini Nasihat Rasullullah SAW Agar Allah SWT Jaga Tubuh Kita dari Berbagai Penyakit dan Kelemahan
Salah satu karakteristik lain dari gempa dangkal adalah seringnya terjadi gempa susulan.
Daryono menyebutkan bahwa setelah gempa utama, tercatat ada lima kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar mencapai 2,6.
"Gempa susulan lazim terjadi setelah gempa dangkal, namun kekuatannya tidak terlalu besar sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berarti," katanya.
Mengapa Gempa Ini Tidak Terlalu Merusak?
Meski gempa terasa di beberapa wilayah, baik di Bali maupun Lombok, kekuatan gempa tersebut tidak cukup besar untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Baca Juga: Marak Penjualan Motor Bekas Tanpa Dilengkapi Surat di Kawasan BSD, Polisi Ciduk 10 Pelaku Curanmor