Daryono menyebut bahwa salah satu hal yang patut disyukuri adalah pelepasan energi yang terjadi tidak terlalu besar.
"Patut disyukuri pelepasan energinya sekarang, sehingga kekuatannya tidak terlalu besar dan merusak," ujarnya.
Pelepasan energi pada gempa kali ini masih berada dalam batas wajar untuk kategori gempa dangkal akibat sesar aktif.
Dengan magnitudo 4,9 dan kedalaman yang relatif dangkal, guncangan yang dirasakan oleh masyarakat hanya sampai pada tingkat yang tidak merusak, meskipun menimbulkan rasa panik di beberapa wilayah.
Apa Sebenarnya Sesar Aktif?
Sesar aktif adalah salah satu penyebab utama dari gempa bumi di daratan.
Sesar ini terbentuk dari retakan di lempeng bumi yang terus-menerus mengalami pergeseran.
Ketika tekanan dari aktivitas tektonik meningkat di sepanjang sesar tersebut, terjadilah pelepasan energi yang menimbulkan getaran atau gempa bumi.
Gempa yang disebabkan oleh sesar aktif biasanya memiliki ciri khas berupa kedalaman yang dangkal, sehingga efek getarannya lebih terasa di permukaan.
Namun, intensitasnya sering kali lebih rendah dibandingkan gempa yang dihasilkan oleh tumbukan antar lempeng seperti gempa megathrust.
Dalam kasus gempa di Gianyar ini, aktivitas sesar aktif di daratan memicu gempa dangkal.
BMKG terus memantau aktivitas tektonik di wilayah tersebut dan memberikan peringatan dini jika ada kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan magnitudo yang lebih besar.
Artikel Terkait
Gempa Megathrust Mengacam 13 Kecamatan di Yogyakarta, Warga Diminta Waspadai Risiko dan Persiapkan Diri Sejak Sekarang!
Peredam Gempa Berbasis Karet dari ITS, Solusi Murah dan Efektif Lindungi Rumah dari Ancaman Guncangan Megathrust
Gempa Megathrust Mengintai 3 Kabupaten di Yogyakarta, Potensi Tsunami Siap Guncang Pantai Selatan, Cek Juga 16 Zona Lainnya di Indonesia!
Gempa Gianyar Bali, Tanggap Cepat BNPB dan BPBD Tidak Ada Korban Jiwa! Simak Penanganan dan Update Terbarunya
5 Kali Gempa Susulan Guncang Bali Akibatkan Bangunan Rusak, Cek Data Terbaru