Ia menyebutkan bahwa sesuai dengan peraturan KPU terbaru, ketika calon mengalami kendala dalam pendaftaran, mereka diperbolehkan memanfaatkan teknologi, seperti yang dilakukan oleh Jeje dan Ronal.
"Dan ini yang telah dilakukan oleh pasangan Jeje Wiradinata dan Ronal," kata Ummi.
PDI Perjuangan menghadapi tantangan besar dalam Pilgub Jabar 2024 ini.
Pada Pemilu 2024, partai ini hanya berada di urutan kelima dengan perolehan 1.273.522 suara atau 11,03 persen, angka yang jauh menurun dibandingkan Pemilu Anggota DPR RI 2019 di Jabar, di mana PDI Perjuangan mendapatkan lebih dari 14 persen suara.
Dengan pencalonan Jeje dan Ronal, PDI Perjuangan berharap dapat mengubah peta politik di Jawa Barat.
Pasangan ini akan bersaing dengan tiga pasangan calon lainnya yang telah mendaftar ke KPU Jabar, yaitu Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang diusung oleh Golkar, Demokrat, Gerindra, PSI, PAN, dan beberapa partai nonparlemen, pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie yang diusung oleh PKS, PPP, dan NasDem, serta pasangan Acep Adang Ruchiat dan Gitalis Dwi Natarina yang diusung oleh PKB.
Pilkada Jabar 2024 ini akan menjadi ajang pertarungan sengit bagi para kandidat, dan tentu saja, langkah tak terduga PDI Perjuangan dengan mengusung pasangan Jeje-Ronal akan menjadi salah satu sorotan utama dalam perjalanan politik di Jawa Barat. ***