HUKAMANEWS - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 1995-1998, Amien Rais, mengungkapkan kekagetannya atas keputusan Muhammadiyah yang menerima tawaran untuk mengelola tambang. Hal ini disampaikan Amien Rais melalui akun YouTube Amien Rais Official.
Amien Rais mengungkapkan kekagetannya atas keputusan Muhammadiyah yang menerima tawaran pengelolaan tambang, menyebutnya sebagai langkah yang berisiko tinggi.
Dalam video di YouTube, Amien Rais mengkritik tajam keputusan Muhammadiyah untuk menerima pengelolaan tambang yang ditawarkan oleh pemerintahan Jokowi.
Amien Rais menyatakan bahwa keputusan Muhammadiyah menerima tawaran tambang bisa berdampak negatif, mencerminkan keprihatinan mendalam terhadap lingkungan.
Amien Rais menegaskan pentingnya sidang tanwir bagi Muhammadiyah untuk mempertimbangkan ulang penerimaan pengelolaan tambang yang kontroversial ini.
Menurut Amien Rais, keputusan Muhammadiyah menerima tambang perlu ditinjau kembali melalui sidang tanwir untuk menghindari dampak buruk yang tak terelakkan.
Amien Rais menganggap bahwa Muhammadiyah seharusnya menolak tawaran tambang tersebut, mengingat risiko besar yang dihadapi terkait kerusakan lingkungan.
Amien juga memberikan sindiran tajam terhadap pernyataan Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, terkait penerimaan tawaran pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah.
"Saya terhenyak kaget dan marah, membaca berita PP Muhammadiyah yang corongnya paling aktif saudara Anwar Abbas bahwa Muhammadiyah akhirnya menerima tawaran Jokowi yang tiga bulan lagi sudah akan lengser," ujar Amien Rais dalam video yang diunggah pada Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga: Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur: Hakim Tak Temukan Bukti Pembunuhan Dini Sera Afrianti
Tawaran Beracun yang Diterima Muhammadiyah
Menurut Amien Rais, tawaran pengelolaan tambang batu bara tersebut adalah tawaran berbahaya yang penuh racun.
"Yang semula tawaran memperoleh izin pengelolaan tambang batubara itu, ibarat kail berbisa/beracun dijauhi oleh Muhammadiyah. Namun karena kepincut dengan keduniaan, akhirnya kail berbahaya itu ditelan oleh Muhammadiyah," tegasnya.