HUKAMANEWS - Kisah tentang gejolak pindah ASN (Aparatur Sipil Negara) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menggema.
Sebuah lompatan besar bagi mereka yang berkecimpung dalam birokrasi, langkah ini membuka pintu bagi perubahan besar dalam hidup dan karier mereka.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama dengan Menteri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa gelombang pertama pindah ke IKN mengundang minat yang sangat besar, bahkan melebihi kuota yang tersedia.
Baca Juga: MK Putuskan Pileg DPD Sumbar Diulang, Irman Gusman Kembali Berpeluang
Melalui insentif-insentif menarik, pemerintah berupaya memastikan bahwa transisi ini berjalan dengan lancar.
Menurut Tito Karnavian, pindah ke IKN bukan hanya sekadar sebuah langkah fisik, tetapi juga sebuah kesempatan untuk mengejar kenaikan jabatan.
Dalam pandangannya, mereka yang ingin mempercepat karier mereka harus bersedia untuk pindah ke IKN.
Baca Juga: Sisi Gelap Dunia Rental Mobil, Harus Keluarkan Kocek Jutaan Rupiah Untuk Tebus Mobil Yang Hilang
Namun, di tengah antusiasme ini, Tito tidak lupa untuk menggambarkan perbedaan antara hidup di Jakarta dan IKN.
Meskipun infrastruktur dan fasilitas di IKN masih dalam tahap pengembangan, Tito menegaskan bahwa ada kelebihan yang tidak dapat diabaikan.
Salah satu hal yang menjadi daya tarik bagi ASN adalah janji akan insentif-insentif yang ditawarkan oleh pemerintah untuk mendorong perpindahan ke IKN.
Baca Juga: Hasto Bakal Gugat 3 Penyidik KPK ke Dewas dan Ajukan Praperadilan! Langgar Proses Hukum?
Tito Karnavian menyoroti pentingnya memberikan dorongan ekstra bagi mereka yang bersedia membuat langkah besar ini.
Dengan memberikan tambahan anggaran atau insentif promosi, pemerintah berharap dapat mempercepat proses pindah dan memastikan kesuksesannya.
Namun, proses pindah ASN ke IKN juga tergantung pada kesiapan infrastruktur di sana.