Menpan RB, Dokter dan PNS Antusias Pindah ke IKN Demi Oksigen yang Lebih Sehat dan Fasilitas yang Terjamin

HUKAMANEWS - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada pihak yang menolak untuk pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Bahkan, banyak pihak yang antusias untuk pindah, termasuk dokter dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sebenarnya tidak termasuk dalam skema pemindahan.

Mereka tertarik untuk merasakan suasana baru dan kualitas oksigen yang lebih baik.

Baca Juga: Pemerintah Wajibkan Kementerian Kirim Perwakilan Eselon ke IKN, Langkah Baru Menuju Pemindahan Ibu Kota Nusantara

Perpindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan belakangan ini.

Tidak hanya menjadi langkah strategis dari sisi pembangunan fisik, tetapi juga menjadi transformasi pola pikir dan budaya kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

MenPAN RB, Abdullah Azwar Anas, menyatakan bahwa belum ada pihak yang secara resmi menolak untuk pindah ke IKN, bahkan banyak yang menunjukkan minat untuk segera pindah demi mendapatkan lingkungan yang lebih sehat dan oksigen yang lebih baik.

Baca Juga: Pegi Setiawan Bantah Tuduhan Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Sebut Dirinya Difitnah Polisi

Dalam pernyataan resminya, Anas menyebut bahwa sejumlah dokter dan PNS mengajukan permintaan untuk pindah ke IKN.

Mereka menginginkan suasana yang lebih tenang dan kesehatan yang lebih terjaga dibandingkan dengan kehidupan di Jakarta yang penuh dengan hiruk pikuk dan polusi.

Hal ini menandakan perubahan cara pandang masyarakat terhadap definisi kemewahan, yang kini lebih mengarah pada kualitas hidup dan kesehatan.

Baca Juga: Mendag Temukan Praktek Kecurangan Volume Gas LPG 3 Kilogram, Masyarakat Dirugikan!

Kualitas udara yang baik menjadi salah satu daya tarik utama IKN. Pemerintah juga terus mematangkan skenario pemindahan ASN ke IKN, dengan mempertimbangkan ketersediaan hunian dan kebutuhan strategis lainnya.

Proses pemindahan ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan beberapa menteri dan pejabat tinggi yang akan pindah pada Juli 2024.

Pada tahap awal, pemindahan ini akan melibatkan 179 unit eselon I dari 38 kementerian/lembaga (K/L), kemudian diikuti dengan 91 unit eselon I dari 29 K/L, dan 378 unit eselon I dari 59 K/L.