Di Armuzna (Arofah, Mudzdalifah, Mina), jemaah mendapatkan 15 kali makan ditambah satu snack berat di Mudzalifah.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Kemenag telah menyiapkan 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang bertanggung jawab untuk menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia.
Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan tenang.
Baca Juga: Skandal Elite Korup dan Kutukan Rakyat Jelata, Sebuah Refleksi
Menu makanan khusus yang disiapkan untuk jemaah lansia mencakup berbagai pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari menu katering khusus lansia:
1. Tekstur Makanan yang Lebih Lembut
Nasi yang disajikan memiliki tekstur yang lebih lembut, mirip bubur, sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh jemaah lansia.
2. Rasa yang Tidak Pedas
Rasa masakan yang tidak pedas dirancang untuk memastikan bahwa jemaah lansia dapat menikmati makanan tanpa mengalami gangguan pencernaan.
3. Pilihan Buah-Buahan yang Mudah Dikonsumsi
Buah-buahan yang disajikan juga dipilih agar mudah dikonsumsi oleh jemaah lansia, membantu mereka tetap mendapatkan asupan vitamin dan nutrisi penting.
Upaya Berkelanjutan untuk Kenyamanan Jemaah Haji
Penyediaan katering khusus lansia ini merupakan salah satu langkah nyata dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk meningkatkan kenyamanan jemaah haji Indonesia.