HUKAMANEWS – Taman Hutan Raya (Tahura) Mangrove Ngurah Rai di Bali menjadi bukti nyata keberhasilan Indonesia dalam upaya restorasi mangrove.
Dengan luas 1.300 hektare, Tahura ini bukan hanya menjadi rumah bagi 33 spesies mangrove dan 300 spesies fauna, tetapi juga menjadi lokasi penting untuk acara internasional seperti World Water Forum ke-10 yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024.
Pengunjung yang datang dapat menyaksikan keindahan dan keragaman vegetasi mangrove di Tahura Ngurah Rai.
Baca Juga: Tragedi Pesawat Latih Cessna 172 Jatuh di BSD, Simak Fakta dan Kronologi Kejadian
Selain itu, tempat ini pernah menjadi lokasi Leaders Retreat untuk para kepala negara saat KTT G20 2023, menandakan pentingnya Tahura dalam skala global.
Menko Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Tahura ini adalah komitmen nyata Indonesia dalam aksi iklim dan pemulihan mangrove.
"Mangrove di sini adalah contoh keberhasilan restorasi kita yang memberikan banyak manfaat, baik untuk manusia maupun ekosistem," jelas Menko Luhut.
Baca Juga: Tragedi Pesawat Latih Cessna 172, Mengungkap Rute Penerbangan yang Berujung Tragis
Beliau menambahkan bahwa keberadaan mangrove memainkan peran penting dalam perlindungan pantai, stabilisasi sedimen, dan mitigasi bencana seperti tsunami dan badai.
Mangrove memiliki tiga fungsi utama dalam jasa lingkungan.
Pertama, sebagai habitat dan tempat pembenihan bagi berbagai jenis fauna dan biota laut.
Kedua, mangrove berfungsi sebagai pelindung pantai dan pengendali erosi.
Mereka menjadi zona penyangga yang menstabilkan sedimen dan memurnikan air.
Ketiga, mangrove berperan dalam siklus nutrien dan penyerapan karbon.