Tersangka secara keji membenturkan kepala korban ke tembok sebelum akhirnya membekap hidung dan mulut korban serta mencekik lehernya selama 10 menit.
Modus operandi yang diperlihatkan oleh tersangka membawa kepedihan yang mendalam bagi keluarga korban dan juga masyarakat luas.
Setelah melakukan perbuatan mengerikan tersebut, tersangka keluar dari kamar hotel dan membeli koper untuk menyimpan jasad korban.
Tahapan ini membawa kita pada kecerdikan tersangka dalam menyembunyikan bukti kejahatannya.
Namun, kecerdikan tersebut tidak mampu menyembunyikan kejahatan yang dilakukannya dari pengawasan tajam polisi.
Polisi telah mengungkap motif di balik perbuatan keji Arif.
Baca Juga: World Water Forum ke-10, Upaya Global Menuju Kemakmuran Bersama Melalui Pengelolaan Sumber Daya Air
Sakit hati atas permintaan korban untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka menjadi alasan di balik aksi pembunuhan yang mengerikan ini.
Ditambah dengan motif ekonomi, di mana tersangka juga mengambil uang korban, kasus ini semakin menyedihkan.
Dalam setiap kasus kejahatan, selalu terdapat lapisan-lapisan kompleks yang perlu dipecahkan.
Baca Juga: Teryata Cuma Hoaks! Paslon 01 dan 03 Tidak Bisa Mencalonkan Diri di Pilpres Mendatang!
Kasus 'jasad Wanita dalam Koper' menjadi cerminan betapa pentingnya penegakan hukum dalam masyarakat.
Melalui dedikasi dan ketekunan polisi, keadilan dapat ditegakkan meski di tengah kompleksitas kasus.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya menghargai kehidupan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.***