HUKAMANEWS - Penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU pada Rabu (24/4/2024) membawa angin segar bagi politik Indonesia.
Pasangan nomor urut 2 itu meraih kemenangan meyakinkan dengan perolehan 96.214.691 suara atau 58,6 persen suara sah nasional, mengakhiri perjalanan Prabowo dalam kontestasi pilpres setelah empat kali mencoba.
Kemenangan tersebut memicu pembahasan yang hangat terkait komposisi kabinet Prabowo-Gibran.
Meskipun pemilihan menteri menjadi hak prerogatif presiden, penentuan komposisi kabinet baru akan melibatkan partai-partai politik Koalisi Indonesia Maju.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, telah memberi sinyal bahwa pembahasan ini akan digelar setelah proses penetapan KPU selesai.
Sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan keputusan mengenai sengketa hasil Pilpres 2024, Koalisi Indonesia Maju belum merumuskan pembahasan strategis terkait pemerintahan baru.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, dalam sebuah acara di Jakarta Selatan.
Prabowo, dalam beberapa kesempatan, menunjukkan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh partai-partai koalisi, termasuk PAN yang telah setia mendukungnya sejak Pemilu 2014.
Di tengah suasana buka puasa bersama di Kantor DPP PAN, Prabowo mengapresiasi loyalitas PAN yang selalu ada dalam suka dan duka.
Baca Juga: 12 Tanda Kucing Bahagia di Rumah, Mengetahui Tanda-tanda Kesehatan Kucing Kesayangan Anda
Menurut Zulkifli Hasan, keputusan mengenai komposisi kabinet adalah hak penuh presiden terpilih.
Meskipun PAN memiliki kader-kader berkualitas yang siap menduduki posisi menteri, keputusan akhir tetap ada pada Prabowo-Gibran.
Hal ini menunjukkan kematangan politik dalam menjalankan proses demokrasi yang sesungguhnya.