HUKAMANEWS - Dalam suasana yang penuh dengan dinamika menjelang pengumuman rekapitulasi suara Pemilu 2024, Polri mengumumkan kesiapannya untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
Sebuah langkah strategis dan antisipatif sedang dilakukan untuk memastikan bahwa proses demokrasi di Indonesia berlangsung dalam suasana yang aman, kondusif, dan sejuk.
Pada Jumat, 8 Maret 2024, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, selaku Karopenmas Divisi Humas Polri, berbagi beberapa poin penting terkait persiapan mereka.
Baca Juga: Ternyata Tidak Galak! Mengungkap Keunikan dan Kepribadian Menggemaskan Kucing British Shorthair
Beliau menyampaikan bahwa situasi secara umum diharapkan tetap aman dan kondusif.
"Perkembangan dinamikanya, perlu kami yakinkan juga ke masyarakat, situasi secara umum aman dan kondusif dan sejuk,” ujar Trunoyudo.
Kondusifitas pasca-Pemilu, menurut Trunoyudo, tidak lepas dari peran aktif masyarakat dan sinergi yang kuat antara TNI-Polri bersama pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait lainnya.
Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan keamanan.
Dalam rangka menghadapi ancaman konflik sosial dan geografis yang mungkin timbul, Polri bersama TNI dan stakeholder lainnya berkomitmen penuh untuk mendukung pelaksanaan demokrasi.
"Polri bersama TNI dan stakeholder lainnya akan terus mendukung dalam pelaksanaan demokrasi, yaitu dengan mengawal dan mengamankan proses demokrasi," lanjut Trunoyudo.
Baca Juga: 10 Negara dengan Sistem Hukum Terketat di Dunia, Wajib Patuhi Saat Berkunjung
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah pelaksanaan Operasi Mantab Bratata (OMB) 2024.
Operasi ini tidak hanya merupakan tindakan preventif dan preemtif, tapi juga didukung dengan berbagai kegiatan penegakan hukum, humas, dan bantuan operasi.
OMB 2024 berlangsung selama 220 hari, mulai dari masa persiapan Pemilu hingga pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.