HUKAMANEWS - Indonesia mengalami tren positif dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2023.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan hasil estimasi dari Satgas Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Dalam rapat tingkat menteri di Istana Wakil Presiden Jakarta, Muhadjir menyampaikan bahwa dari 432 kabupaten/kota, sebanyak 75 mengalami kenaikan dan tujuh mengalami stagnasi, sementara sisanya mengalami penurunan.
Menurut perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem menurun sebesar 1,12 persen per Maret 2023.
Angka ini menunjukkan penurunan yang lebih cepat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 0,1 persen.
Muhadjir optimis dengan progres ini, terutama di wilayah-wilayah tertentu.
Provinsi Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan dengan penurunan angka kemiskinan ekstrem yang signifikan.
Muhadjir bahkan menyatakan optimisme bahwa pada akhir 2024, target penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga mendekati nol persen dapat tercapai.
"Jika tren penurunan berlanjut, kami optimistis tahun 2024 setidak-tidaknya dapat mendekati nol persen. Target kami paling tidak tahun 2024 harus di bawah 0,5 persen," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Berbagai langkah strategis telah diambil untuk mencapai pencapaian ini.
Dari pemberian bantuan sosial tambahan, bantuan pangan, BLT El Nino, bantuan rumah layak huni, hingga upaya meningkatkan sanitasi di kawasan-kawasan yang masih terdampak kemiskinan.
Menko Muhadjir Effendy juga menyoroti insentif fiskal yang diberikan kepada daerah.