nasional

Roy Suryo: SIREKAP Sudah Makan Biaya Besar Rp71 Triliun, Malah Terhubung ke Alibaba Singapura dan Taobao China

Minggu, 18 Februari 2024 | 20:21 WIB
DR Roy Suryo (kanan), pakar telematika dan artificial intelejen (yt INews)

HUKAMANEWS - Memakan biaya yang super besar hingga Rp 71 triliun ternyata proyek website SIREKAP ini terhubung langsung dengan Alibaba di Singapura.

Parahnya lagi SIREKAP bahkan sampai terhubung dengan Taobao di China.

Hal ini diungkap DR Roy Suryo, pakar telematika dan artificial intelejen dalam siaran langsung di kanal YouTube, Sabtu (17/2/2024).

Menurut Roy, sistem SIREKAP yang digunakan KPPS di seluruh Indonesia ini berbasis OCR (Optical Character Recognizer) dan OMR (Optical Mark Reader), ironisnya belum diuji dan diawasi secara independen.

"Sistem ini sudah bisa dibilang kuno, sudah semenjak 110 tahun silam dari tahun 1914. SIREKAP ini belum diuji dan diawasi secara independen untuk 38 provinsi," katanya.

Roy sendiri mengaku banyak media yang memintanya untuk mengungkap kecurangan ini dan tanpa mengurangi penjelasannya secara ilmiah.

Baca Juga: Gemes! Inilah Momen Istimewa Kucing Bobby Temani Prabowo Terima Kunjungan Dubes Tiongkok di Kertanegara

Sebab itulah ia berani mengungkap bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bisa memanfaatkan SIREKAP secara maksimal, bahkan lebih bisa disebut asal-asalan.

"Saking banyaknya kesalahan teknis sampai menjadikanya trending topic selama beberapa hari terakhir, memalukan," ujar Roy.

Sertifikasi yang hanya dari Kominfo bukan dari lembaga yang independen, membuat dipertanyakan ketangguhan sistem ini.

Banyak kesalahan desimal sampai ribuan, belum lagi kesalahan algoritma dan kesalahan yang nyaris masif, terstruktur dan sistematis (MTS).

Menurut Roy, penginputan data ini terkait etika dan peraturan pemerintah.

Apalagi setelah ditelusuri pemanfaatan server Alibaba di Singapura tidak etis, apalagi biaya yang sangat besar dan tidak aman karena tidak berada di negeri sendiri.

"Sangat tidak masuk akal yang digunakan sistem SIREKAP ini. Belum termasuk SDM dan kesalahan sampai data yang disimpan rawan kecurangan", kata Roy.

Halaman:

Tags

Terkini