HUKAMA NEWS - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan, akan menggelar diskusi dengan pelaku industri usaha hiburan, termasuk Inul Daratista, untuk membahas rencana kenaikan pajak hiburan.
Diskusi ini merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan tujuan untuk merinci pajak barang jasa tertentu (PBJT) dalam bidang kesenian dan hiburan.
Inul Daratista, seorang penyanyi dan pemilik rumah karaoke InulVizta, telah menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap rencana pemerintah yang mengusulkan kenaikan tarif pajak hiburan sebesar 40-75 persen.
Bersama dengan pengacara kondang Hotman Paris, keduanya mengkritik tingginya tarif pajak yang dapat memberikan dampak signifikan pada industri hiburan, terutama di sektor spa dan karaoke.
Menurut Lydia Kurniawati Christyana, Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kemenkeu, pihaknya akan mengundang para pelaku usaha hiburan untuk berbicara dalam pertemuan ini.
"Kami bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan berbicara dengan para pelaku usaha hiburan spa dan karaoke. Kemenparekraf sepakat untuk kita bicara dengan asosiasi, kami akan jadwalkan," ujarnya dalam media briefing di Jakarta, dikutip HukamaNews.com dari PMJ News pada Rabu, 17 Januari 2024.
Baca Juga: Dewan Pengawas KPK Tetapkan 93 Orang Layak Disidang Kode Etik Terkait Pungutan Liar
Agenda pertemuan ini bertujuan untuk mengklarifikasi informasi seputar tarif pajak hiburan yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD) menetapkan tarif pajak hiburan diskotik, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa dengan batas bawah 40 persen dan batas atas 75 persen.
Lydia menjelaskan bahwa kenaikan tarif tersebut dipertimbangkan dengan memperhatikan bahwa jasa hiburan seperti diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa umumnya hanya dikonsumsi oleh segmen masyarakat tertentu.
"Jadi, untuk jasa tertentu yang dikonsumsi masyarakat tertentu, bukan masyarakat umum. Oleh karena itu, untuk mempertimbangkan rasa keadilan," tandasnya.
Kritik Inul Daratista dan Hotman Paris terhadap kenaikan tarif pajak hiburan menjadi sorotan utama dalam diskusi ini.
Inul Daratista, selaku pemilik usaha karaoke, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi penurunan pendapatan dan daya saing industri hiburan akibat beban pajak yang semakin tinggi.