HUKAMANEWS - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengkritik pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md yang mengaitkan banyak koruptor masuk penjara lantaran tuntutan istri.
Susi Pudjiastuti tak setuju dengan pernyataan tersebut dan menyatakan urusan korupsi tidak boleh dikaitkan dengan gender seseorang.
"Ndak boleh dong korupsi dikaitkan dengan genderism!," cuit Susi Pudjiastuti dalam akun X-nya, seperti dilihat Hukamanews pada Rabu (20/12/2023).
Susi mengatakan secara statistik pelaku korupsi lebih banyak seorang laki-laki. Begitu pun jika ada andil istri di sana, katanya, sudah dipastikan lelaki tersebut bodoh dan tamak.
"Tidak selalu, Pak. Justru secara statistik pelaku korupsi lebih banyak adalah laki-laki. Kalaupun ada karena istrinya, berarti suami itu bodoh, tamak dan memang jahat!" imbuhnya.
Pernyataan yang akhirnya jadi kontroversial dari Mahfud MD ini terlontar saat menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Pelantikan Majelis Dzikir Al Wasilah di Asrama Haji Padang, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada Minggu (17/12) siang.
Pada kesempatan itu calon wapres dari Ganjar Pranowo ini mengatakan perempuan mempunyai peran penting untuk ikut membangun negara. Mahfud Md lalu menyinggung banyak koruptor masuk penjara karena tuntutan istri.
"Yang pertama, surga itu terletak di kaki ibu. Itu artinya apa? Kaki itu tempat di jalan sehingga kebaikan suatu anak itu tergantung sepak terjang ibunya. Kalau ibunya baik, maka anaknya akan baik, akan masuk surga ibu dan anaknya," ungkap Mahfud.
"Tapi kalau langkah kaki ibu-ibu tidak baik, ya, maka ibu maupun anaknya juga masuk neraka," kata cawapres dari Ganjar Pranowo.
Mahfud berpesan agar ibu-ibu menjalankan dan memperdalam ajaran agama dengan baik. Hal itu agar ilmu agama yang sudah didapat bisa menular kepada anak-anaknya.