HUKAMANEWS.COM - Salah satu titik krusial penanganan arus pergerakan masyarakat salah satunya berada di Jalur Trans Jawa.
Hal ini menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Untuk itu Kementerian Perhubungan sudah antisipasi menyiapkan penanganan di Jalur Trans Jawa.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karyadi Samadi, pihaknya sudah menyiapkan agar segala sesuatunya harus berjalan dengan baik.
"Seperti misalnya manajemen rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun non tol, pengendalian pasar tumpah, optimalisasi rest area di jalan tol dan jembatan timbang sebagai tempat istirahat, dan lain sebagainya," ujar Menhub.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI tentang 'Kesiapan Infrastruktur Transportasi dalam Penyelenggaraan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024' di Jakarta, Selasa, pada 21 November 2023, Menhub menjelaskan, pergerakan masyarakat di masa libur Nataru lebih tersebar waktunya dibandingkan dengan masa libur Lebaran Idul Fitri.
Baca Juga: Menghilang dari Dunia Hiburan, Artis Seksi Kiki Fatmala Dikabarkan Meninggal Dunia Karena Kanker
Ia berharap tahun ini pergerakannya akan lebih terkendali.
"Namun kami tetap mengimbau masyarakat agar merencanakan perjalanannya dengan baik dan menghindari waktu-waktu puncak arus mudik dan balik untuk menghindari kepadatan," tuturnya.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub tentang potensi pergerakan masyarakat di masa libur Nataru, jalur yang diprediksi paling banyak dilalui kendaraan mobil adalah Tol Trans Jawa (31,66%).
Baca Juga: Miris! Gen Z dan Milenial Banyak Terjerat PINJOL, Ini Penyebabnya!
Berikutnya, Tol Cipularang (19,12%), dan Tol Jagorawi (15%).
Sedangkan jalur yang paling banyak dilalui sepeda motor adalah jalur alternatif lainnya (35,41%) dan Jalur Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur) sebesar 34,72%.