Menurut Saidiman, banyak elit memandang representasi dari kalangan anak muda ini penting. Harus diakui, dalam politik kita sekarang, atau di dalam postur populasi kita sekarang, kalangan muda ini sangat banyak. Untuk Pemilu 2024 ini diperkirakan sekitar 59% atau bahkan 60% lebih pemilih berasal dari generasi yang disebut sebagai generasi milenial.
Baca Juga: Terkait Kasus SYL, Polisi Geledah Rumah Ketua KPK di Dua Lokasi
"Tetapi jika pemikiran elite tersebut menjadi alasan mengambil Gibran karena usianya masih muda adalah tidak tepat,"kata Sudirman lebih lanjut
Dari survey yang dilakukan SMRC ternyata tidak demikian faktanya, secara pemikiran tidak terlalu berbeda dengan populasi secara umum atau yang yunior maupun senior. Sebagai contoh adalah persentase anak muda yang merespon kinerja Presiden Jokowi cukup besar.
"Kita ketahui sekitar 80℅ rakyat puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden yang usianya jauh diatas generasi milenial. Ini membuktikan generasi Z menyukai kerja orang tua seperti Jokowi. Masyarakat Indonesia yang puas dengan kinerja Jokowi sekitar 75-80%. Dari jumlah tersebut dapat dikatakan, generasi Z yang puas dengan kinerja Jokowi sekarang adalah 83℅. Generasi yang usianya 20 atau 25 tahun ke bawah," ungkap Saidiman.
Baca Juga: Membaca Langkah Senyap Jokowi dan Pertalian dengan Generasi Z pada Pilpres 2024
Jika dikatakan anak muda apatis dengan politik, masih menurut Saidiman ternyata juga tidak. Sebuah lembaga survei awal October 2023 lalu memperlihatkan bahwa tingkat elektabilitas Mahfud MD lebih tinggi dibanding Gibran yang anak muda.
"Ada beberapa isu yang menjadi perhatian anak muda. Yaitu kinerja dan Mahfud MD terlihat punya rekam jejak yang lebih berintegritas. Gibran mungkin belum bisa kita ukur sekarang karena jadi walikota baru sekitar 2 tahun. Jika dikatakan banyak pembangunan di Kota Solo selama kepemimpinan Gibran orang pun tahu itu kebijkan dari pusat yang diarahkan ke Solo," kata Saidiman.
Sementata itu Rendy Umboh, Peneliti Komite Pemilih Indonesia menolak penunjukan Gibran sebagai Cawapres terkait dengan muda atau tua seperti yang diperdebatkan belakangan ini.
Penunjukan Gibran lebih pada simbol kekuatan politik karena anak Jokowi. Seperti diketahui menjelang Pemilihan Presiden 2024 terjadi diskusi menebak kemana arah dukungan Jokowi.
"Kemarin ribut-ribut orang berdebat soal kemana arah dukungan Jokowi? Mendukung Prabowo atau Ganjar yang satu partai dengan Jokowi? Orang bisa mengatakan, Gibran adalah simbol kemana arah dukungan Jokowi," kata Rendy.
Dalam Pengamatan Rendy, jika melihat dua tahun belakang atau, setidaknya, setahun ini ada upaya sangat serius dari Prabowo mendekatkan diri kepada Jokowi. Orang bisa melihat, meskipun Prabowo sudah menjadi menterinya Presiden Jokowi sejak 2019 tetapi setahun ini tampak lebih aktif mendekatkan diri dengan Jokowi.