HUKAMANEWS - Kereta Rel Listrik (KRL) telah menjadi tulang punggung transportasi publik bagi penduduk Jabodetabek selama bertahun-tahun.
Namun, pada 28 Agustus 2023, pemandangan di dua stasiun penting, Stasiun Cawang dan Stasiun Sudirman, penumpang KRL mengalami perubahan yang signifikan.
Kenaikan jumlah penumpang KRL di kedua stasiun ini mencuri perhatian banyak orang setelah LRT Jabodebek mulai beroperasi.
Baca Juga: Pria di Tangerang Diciduk Polisi Usai Kedapatan Miliki Senjata Api Bentuk Pulpen
Pada tanggal 28 Agustus 2023, LRT Jabodebek resmi beroperasi, membuka lembaran baru dalam sejarah transportasi publik Jabodetabek.
Dilansir HukamaNews.com dari PMJNews, Anne Purba, VP Corporate Secretary KAI Commuter, menyampaikan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang KRL di Stasiun Cawang dan Stasiun Sudirman sejak LRT Jabodebek mulai beroperasi.
Sebelumnya, Stasiun Cawang telah menjadi salah satu stasiun penting yang menghubungkan KRL dengan berbagai wilayah di Jakarta.
Baca Juga: Teknologi Artificial Intelligence Bisa Dimanfaatkan Untuk Praktek Love Scamming
Namun, sejak LRT Jabodebek beroperasi, Stasiun Cawang menjadi lebih ramai.
Menurut data yang dirilis oleh KAI Commuter, jumlah penumpang KRL yang turun di Stasiun Cawang meningkat sebanyak 23 persen.
Sebelum LRT Jabodebek beroperasi, sekitar 3.715 orang turun di stasiun ini pada waktu yang sama, tetapi setelah LRT beroperasi, jumlah penumpang yang turun mencapai 4.594 orang.
Baca Juga: Kapan Kemarau Berakhir? Begini Prediksi Awal Musim Hujan di Jakarta dan Indonesia dari BMKG
Selain itu, rata-rata volume penumpang KRL di Stasiun Cawang pada akhir pekan juga mengalami kenaikan sebesar 28 persen.
Sebelum LRT Jabodebek beroperasi, jumlah penumpang rata-rata pada akhir pekan adalah sekitar 7.835 orang, dan kini angka tersebut telah meningkat menjadi rata-rata 10.050 orang.
Perubahan yang lebih dramatis terjadi di Stasiun Sudirman.