207 Korban Wedding Organizer Ayu Puspita Rugi Rp11,5 Miliar, Mimpi Pernikahan Berubah Jadi Trauma Massal

photo author
- Sabtu, 13 Desember 2025 | 20:05 WIB
Korban penipuan wedding organizer Ayu Puspita melapor ke polisi terkait kerugian miliaran rupiah. (HukamaNews.com / Tangkapan layar Youtube)
Korban penipuan wedding organizer Ayu Puspita melapor ke polisi terkait kerugian miliaran rupiah. (HukamaNews.com / Tangkapan layar Youtube)

HUKAMANEWS - Kasus wedding organizer Ayu Puspita resmi memasuki babak baru setelah aparat kepolisian melakukan penangkapan terhadap pemilik usaha yang diduga menipu ratusan calon pengantin.

Sebanyak 207 korban wedding organizer Ayu Puspita dilaporkan mengalami kerugian kolektif mencapai Rp11,5 miliar, angka yang mencerminkan skala kejahatan sekaligus dampak sosial yang tidak kecil.

Peristiwa ini bukan sekadar perkara penipuan jasa pernikahan, melainkan potret rapuhnya kepercayaan publik terhadap industri event organizer yang selama ini dianggap aman dan profesional.

Penangkapan Ayu Puspita menandai akhir dari rangkaian laporan korban yang sejak berbulan-bulan lalu mendatangi kantor polisi dengan cerita serupa.

Baca Juga: Gus Yahya Tegaskan Pemberhentian Ketua Umum PBNU Hanya Sah Lewat MLB, Ini Alasan Hukumnya

Para korban mengaku telah melunasi biaya paket pernikahan, namun menjelang hari H, layanan yang dijanjikan tidak pernah terealisasi.

Dalam keterangan resmi kepolisian, jumlah korban wedding organizer Ayu Puspita mencapai 207 pasangan, tersebar di berbagai daerah.

Total kerugian yang dihimpun penyidik sementara ini mencapai Rp11,5 miliar, berasal dari pembayaran paket pernikahan dengan nilai bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah per klien.

“Modusnya adalah menawarkan paket pernikahan dengan harga kompetitif dan testimoni yang terlihat meyakinkan, lalu dana korban digunakan untuk menutup kewajiban sebelumnya,” ujar seorang penyidik dalam keterangannya kepada wartawan.

Skema tersebut menciptakan ilusi bisnis yang berjalan normal.

Baca Juga: Angka Korban Banjir Sumatera Naik Drastis, 995 Tewas dan 226 Hilang, Data Terbaru Ungkap Faktor Cuaca hingga Kerusakan Lingkungan

Namun di balik itu, aliran dana tidak dikelola untuk operasional acara, melainkan diputar guna menambal kekurangan pembayaran klien lain.

Dari sudut pandang korban, dampak kasus ini jauh melampaui kerugian materi.

Banyak pasangan mengaku harus menunda pernikahan, menghadapi tekanan keluarga, hingga mengalami gangguan psikologis akibat runtuhnya rencana yang telah disiapkan bertahun-tahun.

Seorang korban menyebutkan bahwa uang yang disetorkan merupakan hasil tabungan bersama pasangan dan bantuan orang tua.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Youtube KompasTV Jawa Barat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X