HUKAMANEWS - Kasus wedding organizer Ayu Puspita resmi memasuki babak baru setelah aparat kepolisian melakukan penangkapan terhadap pemilik usaha yang diduga menipu ratusan calon pengantin.
Sebanyak 207 korban wedding organizer Ayu Puspita dilaporkan mengalami kerugian kolektif mencapai Rp11,5 miliar, angka yang mencerminkan skala kejahatan sekaligus dampak sosial yang tidak kecil.
Peristiwa ini bukan sekadar perkara penipuan jasa pernikahan, melainkan potret rapuhnya kepercayaan publik terhadap industri event organizer yang selama ini dianggap aman dan profesional.
Penangkapan Ayu Puspita menandai akhir dari rangkaian laporan korban yang sejak berbulan-bulan lalu mendatangi kantor polisi dengan cerita serupa.
Baca Juga: Gus Yahya Tegaskan Pemberhentian Ketua Umum PBNU Hanya Sah Lewat MLB, Ini Alasan Hukumnya
Para korban mengaku telah melunasi biaya paket pernikahan, namun menjelang hari H, layanan yang dijanjikan tidak pernah terealisasi.
Dalam keterangan resmi kepolisian, jumlah korban wedding organizer Ayu Puspita mencapai 207 pasangan, tersebar di berbagai daerah.
Total kerugian yang dihimpun penyidik sementara ini mencapai Rp11,5 miliar, berasal dari pembayaran paket pernikahan dengan nilai bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah per klien.
“Modusnya adalah menawarkan paket pernikahan dengan harga kompetitif dan testimoni yang terlihat meyakinkan, lalu dana korban digunakan untuk menutup kewajiban sebelumnya,” ujar seorang penyidik dalam keterangannya kepada wartawan.
Skema tersebut menciptakan ilusi bisnis yang berjalan normal.
Namun di balik itu, aliran dana tidak dikelola untuk operasional acara, melainkan diputar guna menambal kekurangan pembayaran klien lain.
Dari sudut pandang korban, dampak kasus ini jauh melampaui kerugian materi.
Banyak pasangan mengaku harus menunda pernikahan, menghadapi tekanan keluarga, hingga mengalami gangguan psikologis akibat runtuhnya rencana yang telah disiapkan bertahun-tahun.
Seorang korban menyebutkan bahwa uang yang disetorkan merupakan hasil tabungan bersama pasangan dan bantuan orang tua.
Artikel Terkait
Tindak Penipuan Keuangan di Bali Tinggi, Buktinya OJK Berhasil Selamatkan Dana Masyarakat Milyaran Rupiah
Seorang Ibu di Semarang Kena Teror Penipuan,Diperas 80 Juta Rupiah
Cari Kerja Makin Sulit Makin Harus Waspada, Terbaru Penipuan Mengatasnamakan PT KAI dan Meminta Sejumlah Uang
Hindari Penipuan! Begini Cara Daftar Kerja ke Luar Negeri Secara Resmi Lewat SISKOP2MI
AWAS Penipuan AI Mengintai! Begini Modus Suara, Video, dan Dokumen Palsu yang Bisa Menjebak Korban dalam Hitungan Menit