Gus Yahya Tolak Hadiri Pleno Syuriyah PBNU, Menilai Manuver Politik Jelang Peta Besar NU 2027 dan Roadmap 2050

photo author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 21:00 WIB
Gus Yahya memberikan pernyataan soal pleno Syuriyah PBNU. (HukamaNews.com / Antara)
Gus Yahya memberikan pernyataan soal pleno Syuriyah PBNU. (HukamaNews.com / Antara)

- Rotasi dan evaluasi jabatan struktural PBNU

- Finalisasi Roadmap NU 2025–2050

- Peran global NU sebagai penjaga moderasi Islam

Roadmap NU 2025–2050 disebut sejumlah analis sebagai game changer yang akan menegaskan arah NU dalam tiga isu besar: digitalisasi syiar, diplomasi keagamaan global, dan transformasi pendidikan pesantren.

Di banyak percakapan publik, terutama forum NU di daerah, muncul kekhawatiran apakah gejolak internal akan menghambat arah besar organisasi.

Jelang 2027: Mengapa Tegangan PBNU Meningkat?

Jika ditarik dalam konteks politik sosial, tahun 2027 menjadi perhatian utama karena bertepatan dengan jadwal Muktamar PBNU.

Baca Juga: Kebakaran Maut Gedung Terra Drone Jakpus, Tewaskan 20 Orang Termasuk Ibu Hamil, Evakuasi Dramatis Pecahkan Kaca Lantai 6

NU, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, tidak hanya memiliki pengaruh keumatan, namun juga politik.

Beberapa analis menyebut:

Perspektif organisasi → perebutan arah masa depan NU

Perspektif politik → posisi NU pasca Pemilu 2029

Perspektif sosial → konsolidasi jaringan pesantren

Apalagi, NU dalam beberapa tahun terakhir makin aktif di forum internasional.

Ketika ruang keagamaan semakin terhubung dengan geopolitik dan transformasi teknologi, NU menjadi aktor keagamaan global, bukan hanya domestik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X