Forum Sesepuh NU Keluarkan Seruan Penting, Gus Yahya Beri Respons Mengejutkan soal Islah PBNU

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 07:00 WIB
Gus Yahya menyampaikan seruan islah dan persatuan PBNU. (HukamaNews.com / Baerita Satu)
Gus Yahya menyampaikan seruan islah dan persatuan PBNU. (HukamaNews.com / Baerita Satu)

HUKAMANEWS - Ketegangan yang sempat mencuat di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memasuki babak baru setelah Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pernyataan menyejukkan.

Seruan persatuan, islah, dan penghormatan pada dawuh para sesepuh NU menjadi sorotan utama dalam dinamika organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

Forum Sesepuh NU yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, menjadi momentum penting dalam upaya meredakan suasana di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kondisi jam’iyah.

Pernyataan Gus Yahya tidak sekadar respons formal, melainkan penegasan komitmen menjaga keutuhan NU, sebuah pencarian yang selama beberapa pekan menjadi topik pembicaraan warga Nahdliyin di berbagai daerah.

Baca Juga: Mengurai Jejak Uang di Balik Transisi Energi Indonesia

Gus Yahya menyampaikan apresiasi mendalam kepada para kiai sepuh yang menurutnya telah memberikan perhatian serius terhadap marwah, integritas, dan kesinambungan organisasi.

Ia menilai kehadiran para masyayikh dalam forum tersebut menunjukkan betapa kuatnya tradisi musyawarah sebagai fondasi NU sejak awal berdirinya.

Dalam keterangannya, Gus Yahya menegaskan bahwa perbedaan pendapat tidak boleh mengalahkan kebesaran jam’iyah.

Ia menambahkan bahwa arahan para kiai harus menjadi pedoman bersama demi ketenteraman umat, terutama di tengah dinamika internal yang belakangan menjadi konsumsi publik.

Gus Yahya menuturkan bahwa dirinya menerima sepenuhnya pesan dan seruan kiai sepuh, termasuk ajakan menahan diri serta mengedepankan rekonsiliasi atau islah.

“Dengan penuh keikhlasan, saya tunduk pada dawuh para masyayikh, menahan diri, menjaga suasana, dan mengupayakan islah,” ujarnya, dikutip dari NU Online.

Baca Juga: Sidang Pembunuhan Brigadir Nurhadi Memanas, Ipda Aris Resmi Dipecat, Peran Kompol Yogi Disorot

Komitmen tersebut juga ditegaskan dalam prinsip sam’an wa tha’atan, yakni sikap patuh dan hormat terhadap para guru dan ulama yang menjadi simbol otoritas moral dalam tradisi pesantren.
Bagi banyak warga NU, pernyataan ini menjadi angin segar setelah beberapa waktu terakhir dinamika PBNU ramai diperbincangkan dan memicu beragam spekulasi.

Islah Diserukan, Warga NU Diminta Tetap Tenang

Gus Yahya mengajak semua pihak terkait, termasuk pengurus wilayah dan cabang, untuk menindaklanjuti arahan para sesepuh melalui langkah-langkah islah yang dilakukan dengan semangat ukhuwah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X