HUKAMANEWS - Pemerintah pusat memastikan penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ditangani secara masif dengan dukungan penuh anggaran dan sumber daya nasional.
Fokus penanganan bencana diarahkan pada kecepatan, efektivitas, dan pemulihan kebutuhan dasar warga terdampak.
Instruksi tambahan diberikan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat mitigasi dan menambah anggaran bila kebutuhan meningkat di lapangan.
Penanganan bencana yang melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar menjadi prioritas pemerintah melalui koordinasi lintas kementerian, lembaga, serta komando terintegrasi di lapangan.
Baca Juga: Kerja Bareng TNI, PLN Kejar Target Aceh Kembali Terang dalam 3 Hari setelah Banjir Besar
Pendistribusian kebutuhan pokok, BBM, hingga logistik darurat dipastikan terus mengalir bahkan melalui metode dropping udara di titik terisolasi. Pemerintah menegaskan pasokan pangan nasional terjaga, dan distribusi energi dalam pengawasan langsung Pertamina.
Dalam pernyataannya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut pemerintah bergerak cepat sesuai arahan Presiden Prabowo, termasuk kesiapan penambahan anggaran darurat apabila dana cadangan belum mencukupi.
Dari alokasi APBN, pemerintah masih memiliki dana siap pakai sekitar Rp500 miliar untuk penanganan bencana tahap awal.
Mensesneg menegaskan bahwa Presiden memberikan mandat agar pusat dan daerah membentuk satu jalur komando penanganan bencana yang saling terhubung.
Hal tersebut dinilai krusial untuk meminimalisir hambatan birokrasi, mengingat beberapa daerah masih terputus akses jalan akibat bencana hidrometeorologi.
“Pak Presiden langsung memberikan instruksi agar proses penanganan bencana dibackup sepenuhnya," ujar Prasetyo Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (13/3).
Instruksi ini termasuk kepada TNI dan Polri yang menjadi garda terdepan dalam evakuasi, pencarian korban, pengamanan wilayah, hingga percepatan distribusi logistik.
Dalam perkembangan bencana beberapa tahun terakhir, TNI dan Polri terbukti memiliki infrastruktur lapangan paling siap, termasuk alat berat, helikopter angkut, dan kesiapan personel.
Pemerintah juga memberikan apresiasi kepada negara-negara sahabat yang menawarkan bantuan kemanusiaan.
Artikel Terkait
Mahfud MD Soroti Rentetan Bencana di Sumatera: Dugaan Izin Tambang Bermasalah & Pentingnya Anti-SLAPP
Terbongkar! Modus Illegal Logging yang Disembunyikan Bertahun-Tahun, Diduga Jadi Biang Banjir Bandang Sumatera
Sumatera Jadi 'Korban Baru' Industri Tambang? 1.900 Izin Kuasai Jutaan Hektare, Warga Resah Ekosistem Terancam, Sungai Mengering, Banjir Meluas
Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan
Banjir Bertubi di Sumatera, Pemerintah Wacanakan Balikkan Lahan Sawit ke Hutan, Realistis atau Janji Biasa?