Pengacara Ungkap Empat Sidik Jari Misterius di Lakban Diplomat Arya Daru, Desak Polisi Periksa Ulang

Nicolay mengaku sempat bertanya kepada penyidik mengenai asal sidik jari tersebut, namun jawaban yang diterima justru memunculkan lebih banyak pertanyaan.

“Penyidik mengatakan mereka tidak bisa menjawab itu,” ungkapnya.

Situasi ini kemudian mendorong keluarga untuk mempertimbangkan mekanisme lanjutan, termasuk kemungkinan gelar perkara khusus di Bareskrim.

Kronologi Penemuan Arya Daru

Arya Daru ditemukan meninggal dunia pada 8 Juli 2025 sekitar pukul 08.10 WIB di sebuah kamar kost di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Kondisi korban saat ditemukan cukup mengundang perhatian karena bagian kepala terlilit lakban rapat.

Temuan tersebut awalnya memunculkan dugaan adanya unsur tindak pidana atau kekerasan.

Baca Juga: 2 Siklon Menjauh tapi Ancaman Hujan Ekstrem Masih Mengintai Aceh–Sumut–Sumbar

Namun, hasil penyelidikan gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyatakan bahwa kematian Arya bukan akibat pembunuhan.
Polisi menyimpulkan bahwa Arya meninggal karena mati lemas dan tidak menemukan tanda-tanda peristiwa kriminal.

Kesimpulan tersebut kemudian memicu diskusi luas, terutama setelah fakta baru berupa temuan empat sidik jari di lakban terungkap.

Temuan sidik jari yang tidak diperiksa menyeluruh memicu reaksi beragam di publik.
Sebagian netizen menilai penyelidikan harus dibuka kembali demi memastikan tidak ada elemen yang terlewat.

Di media sosial, muncul pertanyaan mengenai prosedur pemeriksaan barang bukti dan standar identifikasi sidik jari pada kasus forensik kompleks.

Secara prosedural, kualitas sidik jari memang bisa berpengaruh pada keberhasilan identifikasi.

Namun dalam kasus dengan sensitivitas tinggi, sejumlah pakar kriminalistik menilai semua sidik jari yang ada tetap perlu dianalisis, meskipun hanya untuk memastikan bahwa sidik tersebut tidak berkaitan dengan pihak luar.

Minimnya kejelasan justru dapat memperpanjang spekulasi dan berdampak pada kepercayaan publik terhadap hasil penyelidikan.