Material dinding luar gedung yang diduga tidak memenuhi standar ketahanan api.
Kerapatan perancah dan jaring konstruksi yang justru memperbesar jalur rambatan api.
Investigasi menyebut bahwa penyebaran secepat ini “sangat tidak biasa,” sehingga analisis teknis akan diperluas.
Upaya Penyelamatan dalam Kondisi Ekstrem
Lebih dari 140 truk pemadam dan 60 ambulans dikerahkan ke lokasi.
Suhu tinggi, runtuhan, serta struktur perancah yang berguguran membuat pemadam kesulitan masuk ke lantai atas.
Deputi Direktur Operasi Layanan Pemadam, Derek Armstrong Chan, mengatakan suhu di dalam gedung begitu ekstrem hingga tim “kesulitan naik dan masuk untuk pemadaman maupun penyelamatan.”
Ironisnya, seorang petugas pemadam berusia 37 tahun turut menjadi korban.
Petugas lainnya dirawat karena kelelahan panas, menunjukkan beratnya operasi yang berlangsung sepanjang hari.
Status kebakaran naik menjadi alarm level 5, tingkat tertinggi di Hong Kong, menandakan situasi berada pada tingkat bahaya maksimal.
Reaksi Pemerintah China dan Publik Hong Kong
Presiden China, Xi Jinping, menyampaikan belasungkawa dan meminta otoritas lokal meminimalkan korban serta kerugian.
Ia juga menyoroti perlunya evaluasi keselamatan gedung lama, terutama yang sedang direnovasi.
Di media sosial Hong Kong, warganet bertanya-tanya mengapa gedung tua berkapasitas 4.800 penghuni tidak memiliki sistem mitigasi kebakaran yang lebih kuat.
Artikel Terkait
Guncang Dunia! PBB Ketok Deklarasi Palestina Bebas Hamas, Mayoritas Negara Arab & Non-Blok Bersatu
Mengurai Alasan Inggris Akui Palestina yang Memicu Ketegangan dengan Israel
Inggris dan Prancis Resmi Akui Palestina, Amerika Masih Jadi Satu-satunya Negara Veto PBB yang Menolak
Dunia Kian Panas, Netanyahu Sentil Pidato Prabowo di PBB, Delegasi Walk Out Massal dan Publik Internasional Geger
Raja Charles Diduga 'Bisiki' Trump, Sikap AS ke Rusia Langsung Berbalik 180 Derajat