Keraton Yogyakarta Berduka, Sri Sultan HB X Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya PB XIII, Penjaga Tradisi Jawa

photo author
- Senin, 3 November 2025 | 07:00 WIB
Sri Sultan HB X menyampaikan belasungkawa atas wafatnya PB XIII di Yogyakarta. (HukamaNews.com / Baerita satu)
Sri Sultan HB X menyampaikan belasungkawa atas wafatnya PB XIII di Yogyakarta. (HukamaNews.com / Baerita satu)

Wafatnya Paku Buwono XIII, yang memiliki nama lahir Hangabehi Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga besar Kasunanan Surakarta, tetapi juga bagi masyarakat Jawa yang masih memegang erat nilai-nilai budaya leluhur.

Beliau dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, konsisten dalam menjaga kelestarian adat dan tradisi, serta aktif mempererat hubungan antarkeraton yang kerap dianggap sebagai simbol persatuan kultural di tanah Jawa.

Banyak warga dan pemerhati budaya menganggap wafatnya PB XIII sebagai akhir dari sebuah era simbolik yang menandai transisi generasi kepemimpinan budaya Jawa.

Baca Juga: Onad Akui Menyesal Usai Terseret Kasus Narkoba, Polisi Ungkap Sikap Aslinya Saat Diperiksa, Sebut Masih Berstatus Korban

“Beliau adalah tokoh penjaga pakem, sosok yang menolak modernisasi membabi buta tanpa akar budaya,” ujar Suryo Wijoyo, pengamat budaya Jawa asal Solo, saat dihubungi terpisah.

Kematian PB XIII juga menjadi pengingat penting tentang peran spiritual dan sosial keraton sebagai pusat nilai dan kebijaksanaan lokal di tengah derasnya arus modernitas.

Ungkapan belasungkawa membanjiri media sosial, terutama dari masyarakat Jawa Tengah dan DIY.

Tagar #PBXIII dan #KeratonSurakarta sempat menjadi trending di platform X (Twitter), dengan banyak warganet membagikan foto-foto kenangan mendiang raja yang sering tampil dengan senyum teduh dan pakaian kebesaran khas keraton.

“Beliau bukan hanya raja, tapi guru budaya bagi generasi muda,” tulis akun @budayajawi dalam salah satu unggahan.

Baca Juga: Raja Keraton Surakarta PB XIII Wafat, Prosesi Pemakaman Penuh Adat Mulai Disiapkan

Banyak netizen juga berharap agar penerus PB XIII mampu melanjutkan semangat pelestarian budaya Jawa dengan cara yang relevan dengan zaman.

Duka yang dirasakan oleh Keraton Yogyakarta mencerminkan eratnya ikatan persaudaraan dan nilai spiritual yang diwariskan oleh para leluhur Mataram.

Di balik perbedaan wilayah dan administrasi, kedua keraton tetap bersatu dalam satu semangat: menjaga kelestarian budaya dan martabat Jawa.

Bagi masyarakat, wafatnya PB XIII bukan sekadar kehilangan seorang raja, melainkan kepergian simbol kebijaksanaan, keteduhan, dan penghormatan pada tradisi.

Sementara itu, Keraton Yogyakarta terus menunjukkan teladan melalui sikap hormat dan kebersahajaan, memperkuat pesan bahwa warisan budaya bukan sekadar sejarah, melainkan napas kehidupan yang harus dijaga lintas generasi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X