Waspada! Hobi Koleksi Bisa Jadi Tanda Awal Gangguan Mental Hoarding Disorder yang Kerap Diabaikan

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 19:00 WIB
Ilustrasi kamar penuh barang menumpuk akibat -hoarding disorder- atau gangguan menimbun. (HukamaNews.com / Canva)
Ilustrasi kamar penuh barang menumpuk akibat -hoarding disorder- atau gangguan menimbun. (HukamaNews.com / Canva)

1. Mulai dari area kecil. Fokus pada satu sudut rumah dan tentukan barang yang benar-benar dibutuhkan.

2. Gunakan aturan “3 bulan”. Jika barang tidak digunakan dalam tiga bulan terakhir dan tidak punya nilai penting, pertimbangkan untuk disumbangkan atau dibuang.

3. Cari dukungan emosional. Ceritakan pada keluarga atau teman terdekat agar prosesnya tidak terasa berat.

4. Konsultasi dengan profesional. Terapis atau psikolog dapat membantu dengan pendekatan ilmiah dan strategi jangka panjang.

Hoarding disorder bukan sekadar kebiasaan buruk, tapi gangguan mental yang membutuhkan empati dan penanganan serius.

Baca Juga: Polemik Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Mahfud MD: Soeharto Layak Secara Hukum, Tapi Rakyat yang Akan Menilai

Menyadari tanda-tanda awalnya bisa menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan mental, kenyamanan rumah, dan hubungan sosial.

Jadi, jika hobi mengoleksi mulai berubah menjadi kesulitan untuk melepaskan, mungkin saatnya untuk berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini masih koleksi, atau sudah jadi beban?”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X