Publik Desak Kemenaker Lakukan Reformasi Internal
Kasus ini menuai perhatian luas, terutama di kalangan pemerhati ketenagakerjaan dan publik.
Banyak yang menilai bahwa praktik pemerasan semacam ini memperburuk iklim investasi asing di Indonesia, karena menciptakan ketidakpastian dan biaya tambahan yang tidak resmi.
Sejumlah aktivis antikorupsi juga mendesak Menteri Ketenagakerjaan untuk melakukan reformasi struktural dan audit menyeluruh terhadap seluruh prosedur pengurusan RPTKA.
Selain itu, publik berharap agar kasus ini tidak berhenti pada penangkapan delapan tersangka, tetapi menelusuri aliran dana hingga ke aktor utama yang diduga mengatur skema pemerasan.
Penegakan Hukum dan Pemulihan Kepercayaan Publik
Kasus ini menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi di sektor perizinan masih menjadi pekerjaan besar bagi KPK.
Dengan penyitaan aset dan pemeriksaan intensif, lembaga antirasuah itu kini dihadapkan pada dua tugas penting: memastikan pelaku dihukum dan mengembalikan uang negara.
Ke depan, pembenahan sistem digitalisasi perizinan TKA diharapkan bisa menjadi solusi untuk menutup ruang korupsi di birokrasi.
Masyarakat pun menanti langkah nyata pemerintah dalam membenahi moral aparatur negara agar praktik pemerasan seperti ini tidak terulang lagi.***
Artikel Terkait
Menaker Yassierli Temui Ojek Online yang Melakukan Aksi Demo di Depan Kemenaker untuk Tuntut Pemberian THR
OTT KPK Guncang Kemenaker, Wamenaker Immanuel Ebenezer Diciduk, Dugaan Pemerasan Jadi Sorotan Publik
OTT Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Terkuak dari Laporan Buruh, KPK Bongkar Dugaan Pemerasan di Kemenaker
Bukan Immanuel Ebenezer, KPK Sebut Irvian Bobby yang Layak Dapat Julukan 'Sultan' di Skandal Kemenaker
KPK Periksa Atase KBRI Kuala Lumpur Terkait Kasus Pemerasan TKA Kemenaker, Uang Haram Capai Rp 85 Miliar