Bertaruh Nyawa di Tambang Freeport, 7 Pekerja Tewas, Ruang Perlindungan Tak Mampu Selamatkan Mereka

photo author
- Senin, 6 Oktober 2025 | 18:02 WIB
Petugas Freeport mengevakuasi korban tewas akibat luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg. (HukamaNews.com / Net)
Petugas Freeport mengevakuasi korban tewas akibat luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg. (HukamaNews.com / Net)

Namun, tragedi kali ini membuktikan bahwa ruang itu belum mampu menjamin keselamatan dalam kondisi ekstrem seperti “luncuran material basah”.

“Ruang perlindungan hanya tersedia di titik tertentu. Kalaupun sempat masuk, oksigen dan makanan terbatas. Tidak akan bertahan lama,” kata Bangun menambahkan.

Sementara itu, otoritas Freeport menyebut tengah melakukan investigasi menyeluruh dan telah berkoordinasi dengan pemerintah.

Namun hingga kini, perusahaan belum menjawab detail pertanyaan publik tentang apakah sistem peringatan dini dan mitigasi risiko sudah bekerja sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Leony Ungkap Awal Mula Viral soal Anggaran Tangsel: Saya Cuma Curhat, Kok Jadi Heboh?

Salah satu mantan pekerja tambang bawah tanah Freeport menceritakan ketegangan yang selalu menghantui setiap kali mereka masuk terowongan produksi.

“Begitu turun ke bawah, saya tidak lagi pikirkan hidup atau mati,” katanya lirih.

Ia pernah menyaksikan langsung bagaimana material basah keluar dari dinding batu, menimbulkan suara seperti longsor.

“Bunyinya dari lubang, seperti gemuruh tanah runtuh. Itu menakutkan sekali.”

Kisah ini menggambarkan realitas keras dunia tambang bawah tanah yang jarang terlihat publik: ruangan sempit, suhu ekstrem, dan ancaman bahaya setiap waktu. Di balik angka-angka produksi emas dan tembaga miliaran dolar, ada manusia yang bertaruh nyawa.

Direktur Jenderal Minerba, Tri Winarno, memastikan pemerintah akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas penyebab luncuran material basah ini.

Baca Juga: Leony Ungkap Awal Mula Viral soal Anggaran Tangsel: Saya Cuma Curhat, Kok Jadi Heboh?

Ia menegaskan, fokus utama saat ini bukan hanya mencari penyebab teknis, tapi juga mengevaluasi sistem keselamatan kerja tambang bawah tanah di Indonesia.

“Insiden ini menjadi pengingat bahwa setiap nyawa pekerja tambang adalah prioritas. Tidak boleh lagi ada korban yang terjebak tanpa harapan,” ujarnya.

Namun publik menilai, evaluasi keselamatan Freeport harus lebih dari sekadar janji.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X