Istana Klarifikasi Soal Pencabutan ID Wartawan CNN, Janji Kebebasan Pers Tetap Dijaga

photo author
- Senin, 29 September 2025 | 19:31 WIB
Pencabutan ID wartawan CNN di Istana menuai sorotan publik. (HukamaNews.com / BPMI)
Pencabutan ID wartawan CNN di Istana menuai sorotan publik. (HukamaNews.com / BPMI)

HUKAMANEWS – Insiden pencabutan ID liputan wartawan CNN Indonesia, Diana Valencia, oleh Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, memicu perbincangan hangat publik soal batasan kerja jurnalis di lingkungan Istana.

Peristiwa ini bermula ketika Diana mengajukan pertanyaan kritis kepada Presiden Prabowo Subianto terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Tindakan pencabutan ID tersebut langsung menuai reaksi keras karena dianggap berpotensi mengganggu kebebasan pers.

Namun, BPMI menegaskan bahwa kartu yang sempat ditarik hanyalah ID khusus untuk liputan di lingkungan Istana, bukan identitas profesional sang jurnalis.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Jadi Bumerang, dari Niat Mulia Presiden Prabowo Berubah Jadi Krisis Tata Kelola dan Ancaman Korupsi

Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menekankan bahwa insiden ini merupakan kesalahpahaman internal.

Pihak BPMI telah mengembalikan ID liputan Diana, meminta maaf secara resmi, dan memastikan peristiwa serupa tidak akan terjadi lagi di masa depan.

Klarifikasi dari Istana

Yusuf Permana menjabarkan lima poin penting terkait polemik ini:

- Kepala BPMI, Erlin, bertindak atas inisiatif pribadi dan sudah menyampaikan permintaan maaf.
- ID yang dicabut bukan identitas wartawan, melainkan ID khusus peliputan Istana.
- ID liputan telah dikembalikan dan dipulihkan.
- Peristiwa ini ditegaskan sebagai yang terakhir dan tidak boleh terulang kembali.
- BPMI berkomitmen menjunjung tinggi kebebasan pers sebagaimana tertuang dalam UU No. 40 Tahun 1999.

Publik Menyoroti Kebebasan Pers

Di media sosial, warganet memberikan beragam komentar. Sebagian menilai pencabutan ID wartawan karena pertanyaan kritis berpotensi mencederai prinsip demokrasi.

Baca Juga: Kartu Pers CNN Dicabut, Sujiwo Tejo Buka Suara: Ini Bukan Salah Kecil, Pelaku Harus Tanggung Jawab!

"Kalau pertanyaan kritis saja dianggap salah, bagaimana nasib kebebasan pers kita?" tulis seorang pengguna X (Twitter).

Namun, ada juga yang menilai klarifikasi Istana sudah cukup menjernihkan suasana. Mereka berharap insiden ini benar-benar menjadi pelajaran agar tidak ada lagi kesalahpahaman serupa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X