Bagi masyarakat Indonesia, siaran ini bisa jadi alternatif hiburan ilmiah di tengah malam. Selain itu, BMKG dan komunitas astronomi lokal sering memanfaatkan momen semacam ini untuk edukasi publik tentang sains dan pentingnya memahami tata surya.
Gerhana Matahari sebagian 21 September 2025 memang tidak bisa disaksikan langsung dari Indonesia. Namun, teknologi digital membuka jalan agar siapa pun tetap bisa menikmatinya lewat siaran daring.
Fenomena alam seperti ini bukan hanya tontonan, tapi juga pengingat betapa luasnya alam semesta.
Jadi, jika kamu termasuk penggemar astronomi, jangan lewatkan kesempatan untuk begadang dan menonton live streaming mulai pukul 01.00 WIB dini hari.
Baca Juga: Gunakan Sabut Kelapa, Siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta Kenalkan Sepatu Anti Bau
Dan siapa tahu, beberapa tahun ke depan, giliran Indonesia yang kembali dilintasi jalur gerhana. Jadi, tetap pantau jadwal fenomena langit melalui situs resmi seperti BMKG atau komunitas astronomi lokal.***
Artikel Terkait
Kali Ini Rocky Gerung Galang Kampanye Selamatkan Bumi di Jambore Karhutla 2025 Siak Provinsi Riau
Seribu Bibit Pohon Ditanam Untuk Pertahankan Keberadaan Tiga Mata Air di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah
Tak Ada Lagi Harimau Sumatera di Taman Rimba Riau, Si Uni Jadi
Waspada! Prediksi Suhu Bumi 2100 Bisa Naik Drastis 2,7 Derajat, Ini Dampak Mengejutkan yang Bakal Dirasakan
Bukan Sekadar CSR, Pertamina Perkuat Bank Sampah di Cilacap, Komitmen Nyata Dukung Lingkungan Lebih Bersih