HUKAMANEWS – Kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Beijing pada awal September 2025 kembali menjadi sorotan publik.
Dalam lawatan ini, Presiden Prabowo menghadiri Perayaan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China di Tian’anmen sekaligus melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping.
Kehadirannya bersama sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dinilai mempertegas posisi Indonesia di kancah internasional.
Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Wignyo Prasetyo, menilai momentum tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan sinyal penting bagi arah diplomasi Indonesia.
Baca Juga: Tenggat Berakhir, Apa Kata Pemerintah soal 17+8 Tuntutan Rakyat?
Menurutnya, kerja sama dengan China tidak hanya berorientasi pada hubungan bilateral, tetapi juga menjadi strategi memperkuat daya tawar Indonesia di tengah perubahan geopolitik global.
“Ekonomi kita sedang kuat, sehingga diplomasi kita pun harus luwes. Itu kunci agar Indonesia tetap dihormati dunia,” ujar Wignyo, yang kini tergabung dalam 98 Resolution Network, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (6/9).
Simbol Kepercayaan Internasional
Dalam kunjungan tersebut, momen foto bersama Presiden Prabowo dengan Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un dianggap memiliki makna strategis.
Baca Juga: Bus Transjakarta Tabrak Toko di Setiabudi, Dua Luka: Transjakarta Minta Maaf dan Lakukan Investigasi
Kehadiran Indonesia dalam lingkaran para pemimpin dunia besar menunjukkan bahwa diplomasi Jakarta tidak sekadar menjadi penonton, melainkan ikut mewarnai arah percaturan global.
Bagi publik dalam negeri, momen ini dipandang sebagai simbol bahwa Indonesia tetap memegang prinsip politik luar negeri bebas-aktif, tanpa harus mengorbankan kepentingan nasional.
Banyak netizen di media sosial menilai langkah Prabowo sebagai upaya menempatkan Indonesia di posisi “dihormati, bukan didikte”.
Agenda Konkret: Infrastruktur dan Ekonomi
Tak hanya simbolik, pertemuan bilateral dengan Xi Jinping menghasilkan pembahasan sejumlah kerja sama strategis.
Artikel Terkait
Misbakhun Usulkan PPN Turun Jadi 10 Persen, Klaim Bisa Ringankan Beban Rakyat dan Dongkrak Sektor Riil
Take Home Pay Anggota DPR Setelah Tunjangan Dipangkas, Simak Rinciannya
DPR Pangkas Tunjangan Anggota, Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini 6 Poin Penting Rapat Terbaru
Timnas Indonesia Libas Taiwan 6-0! Debutan Cetak Gol, Sandy Walsh dan Sananta Jadi Sorotan FIFA Matchday
Waspada! Daftar 21 Penyakit dan Layanan Ini Tidak Lagi Ditanggung BPJS 2025, Jangan Sampai Kamu Kena