HUKAMANEWS - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan pentingnya menjaga dialog dan kebersamaan antara pemimpin dan rakyat, menyusul gelombang aksi unjuk rasa yang berlangsung hampir dua pekan di berbagai daerah.
Pesan itu ia sampaikan saat membuka pameran seni bertajuk Art for Peace and A Better Future di Astha District, Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (6/9/2025).
“Kalau beberapa saat yang lalu, sebutlah sekitar 10 hari yang terjadi di negeri kita, menurut saya menyadarkan kita semua bahwa kita harus menjaga dialog dan kebersamaan,” ujar SBY.
Sejak 25 Agustus lalu, aksi protes pecah di depan Gedung DPR dan meluas ke berbagai kota. Pemicu awalnya adalah kemarahan publik atas keputusan DPR memberi tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta per bulan bagi anggota dewan.
Pernyataan sejumlah legislator justru memperkeruh suasana. Anggota Fraksi Partai Nasdem, Nafa Urbach, menyebut tunjangan itu wajar agar anggota dewan bisa tinggal dekat Senayan. Sementara, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyebut warga yang menyerukan pembubaran DPR sebagai “orang tolol se-dunia.”
Gelombang protes makin panas setelah insiden tragis di Jakarta, Kamis pekan lalu, ketika kendaraan taktis Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Peristiwa itu memicu solidaritas luas, membuat aksi tak lagi sekadar soal tunjangan, melainkan juga menuntut keadilan atas kekerasan aparat.
Di Surabaya, unjuk rasa berlangsung ricuh hingga Wali Kota Eri Cahyadi terkena gas air mata saat mengevakuasi warga. Polisi lantas menyiagakan ribuan personel untuk menjaga objek vital meski aksi mulai mereda.
SBY menilai demonstrasi berhari-hari itu memberi pelajaran penting.
“Menyadarkan kita membangun negeri ini ke arah yang lebih baik menjadi amanah, tugas, dan kewajiban kita,” katanya.
Ia menambahkan, optimisme tetap harus dijaga. “Membangun niat baik, karya yang tulus, dan semangat yang kuat for our better future. Selalu ada jalan untuk menuju Indonesia yang kita cita-citakan itu,” tutur SBY.
Selain soal politik, ia juga menekankan pentingnya peran seni sebagai jembatan sosial. Ia berharap Presiden Prabowo Subianto bisa memperkuat kolaborasi dengan komunitas seni dan masyarakat sipil.
“Semoga terbangun kolaborasi antara Mas Didit, Mas Prabowo dengan komunitas seni dan komunitas manapun di Indonesia yang sama-sama sangat mencintai negeri ini,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Kacau, UI Punya 2 BEM, Agus yang Datang ke DPR Tak Diakui BEM se-UI dan Dianggap Pengkhianat, Diangkat Langsung Rektor UI
Janji Puan Maharani: DPR Siap Berbenah, Tunjukkan Wajah Baru yang Lebih Terbuka
Dasco Akhirnya Minta Maaf Depan Mahasiswa, DPR Stop Tunjangan dan Kunker, Serius Reformasi atau Sekadar Drama Politik?
Tunjangan Dihapus, Rakyat Menang Satu Langkah, Usai DPR Minta Maaf, Jangan Kasih Kendor Kawal Terus!
Take Home Pay Anggota DPR Setelah Tunjangan Dipangkas, Simak Rinciannya
DPR Pangkas Tunjangan Anggota, Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini 6 Poin Penting Rapat Terbaru