BNN Bongkar Vape Berisi Narkoba, Ribuan Cartridge Siap Edar, Modus Baru Sindikat yang Mengancam Generasi Muda

Perlu Aturan Ketat soal Zat Psikoaktif Baru

Marthinus menyebut, pengungkapan dua kasus ini membuktikan perlunya regulasi lebih tegas terhadap zat psikoaktif baru yang mulai menyusup dalam produk sehari-hari.

Menurutnya, tanpa payung hukum yang jelas, masyarakat akan semakin rentan terpapar dampak buruk narkoba dalam bentuk yang sulit dikenali.

“Pengaturan mengenai campuran zat psikoaktif dalam rokok elektrik kini menjadi kebutuhan mendesak,” tegasnya.

Sebagai langkah lanjutan, BNN telah mengumpulkan ratusan sampel berbagai merek vape yang beredar di pasaran.

Baca Juga: Kekayaan Wamenaker Noel Melonjak hingga Rp14,65 Miliar dalam 4 Tahun, Netizen: Dari Gaji atau Ada ‘Mesin Duit’ Lain?

Hingga kini, 187 sampel diuji di laboratorium, dengan 107 hasil sudah keluar, sementara 80 lainnya masih dalam proses pemeriksaan.

Waspada Tren Baru Peredaran Narkoba

Fenomena ini menambah daftar panjang inovasi para sindikat narkoba yang selalu mencari celah untuk mengelabui aparat dan menyesuaikan diri dengan gaya hidup masyarakat.

Beberapa warganet di media sosial menyoroti temuan ini dengan nada prihatin.

“Kalau vape saja sudah disusupi narkoba, anak muda makin gampang terjerumus,” tulis seorang pengguna di X (Twitter).

Pengamat narkotika menilai, pola peredaran narkoba dalam bentuk rokok elektrik bisa menjadi tren berbahaya di masa depan, terutama karena penggunaannya dianggap modern, praktis, dan sulit terdeteksi.

Baca Juga: KPK Jemput Paksa Rudy Ong! Pengusaha Tambang yang Resmi Ditahan Gegara Dugaan Suap Izin Pertambangan Kaltim

Pakar kesehatan juga mengingatkan bahwa efek ketamin maupun ganja sintetis pada tubuh bisa memicu gangguan psikologis, depresi, hingga risiko ketergantungan akut.

Kasus ini kembali menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak lagi hanya soal ganja, sabu, atau ekstasi dalam bentuk konvensional.