HUKAMANEWS - Bayangkan, di tengah gencarnya kampanye anti-narkoba, angka mengejutkan ini justru muncul: Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap ada sekitar 312 ribu remaja Indonesia yang sudah terpapar narkotika.
Data ini bukan sekadar angka di atas kertas. Itu adalah potret nyata generasi muda yang berada di garis rawan.
Hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkotika pada 2023 menunjukkan angkanya mencapai 1,73 persen, yang setara dengan sekitar 3,33 juta jiwa di Indonesia.
Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, menegaskan masalah ini sudah masuk kategori darurat nasional.
Baca Juga: Prada Lucky Dimakamkan Militer, Dugaan Penganiayaan Senior TNI Makin Panas, Keluarga Tuntut Keadilan
Saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI) Depok, ia menyebut faktor terbesar yang menjerumuskan remaja adalah bujukan teman sebaya, rasa penasaran ingin mencoba hal baru, serta lingkungan yang memang rawan narkoba.
Menurutnya, tantangan terbesar bukan hanya memberantas peredaran narkotika, tetapi juga mengubah pola pikir anak muda agar berani berkata “tidak”.
Presiden dan Wakil Presiden bahkan telah memasukkan isu ini ke dalam program besar pembangunan nasional, Astacita. Salah satu fokusnya adalah memperkuat pencegahan dan pemberantasan narkotika dari hulu ke hilir.
Dalam kuliah umum yang dihadiri 5.000 mahasiswa baru UI itu, Marthinus mengajak mereka untuk tidak sekadar menjadi penonton.
Mahasiswa diminta aktif melapor jika mengetahui adanya penyalahgunaan atau peredaran narkoba, mengarahkan teman yang sudah terlanjur terlibat untuk rehabilitasi, hingga membentuk Satgas Anti Narkotika di kampus.
Ia menekankan, kampus seharusnya menjadi benteng pertahanan terakhir yang kuat, melindungi masa depan bangsa dari ancaman narkoba.
“Generasi muda harus jadi garda terdepan. Bukan hanya pintar secara akademis, tapi juga punya ketahanan mental yang membuat mereka kebal terhadap godaan narkotika,” ujarnya.
BNN berharap semangat kolaborasi ini tidak berhenti di ruang kuliah, tetapi menular ke seluruh lingkungan masyarakat.
Artikel Terkait
Selegram, Chandrika Chika dan Lima Rekannya Mulai Program Rehabilitasi Narkoba di BNN Lido: Upaya Menyelamatkan Masa Depan
Skandal Pasangan, Istri Mafia Skincare, Suami Skandal Mafia Narkoba, SS Sudah Jadi Tersangka Masih Bebas Jualan, Polisi, BPOM Kenapa Ya?
Empat Jenis Narkoba Digunakan Fachry Albar, Ancaman Hukuman Jadi Lebih Berat
Zat Etomidate Bukan Masuk Jenis Narkoba, Lalu Apa Efek Buruknya
Jarak Perempuan Dan Narkoba, Sangat Tipis, Terhubung Lewat Asmara