Meski identitas para tersangka belum diumumkan, kasus ini kembali membuka luka lama soal rapuhnya pengelolaan bantuan sosial di Indonesia.
Dengan sikap keras yang ditunjukkan, Saifullah seakan ingin memberi sinyal bahwa Kementerian Sosial di bawah kepemimpinannya tak boleh lagi menjadi ladang bancakan.
Tantangannya tentu tidak ringan. Mengawasi miliaran rupiah anggaran bansos dengan jaringan distribusi ke seluruh pelosok negeri membutuhkan pengawasan yang ketat.
Namun, pesan Saifullah cukup jelas: setiap rupiah harus sampai ke penerima manfaat, bukan ke kantong pribadi atau korporasi nakal.
Ke depan, publik akan menunggu konsistensi langkah Saifullah. Apakah benar praktik korupsi bisa ditekan, atau hanya sekadar janji yang terulang dari satu menteri ke menteri berikutnya.
Yang pasti, publik kini punya harapan baru agar wajah Kemensos bisa kembali bersih.
Apalagi, di tengah kebutuhan bantuan sosial yang makin meningkat, kepercayaan rakyat adalah modal utama yang tidak boleh dirusak lagi.***
Artikel Terkait
Heboh! DPR Disebut Kantongi Rp100 Juta, Sekjen Bongkar Fakta Sebenarnya Soal Tunjangan Fantastis
BMKG Prediksi Hujan Petir Guyur Seluruh Jakarta Hari Ini, Warga Diminta Waspada
Setnov Resmi Hirup Udara Bebas, Netizen Sinis: Skandal e-KTP Rp2,3 Triliun Kok Cepat Lulus dari Penjara?
Viral Aksi Wakil Bupati Kulon Progo Ikatkan Sepatu Paskibraka, Bikin Haru di Upacara 17 Agustus
Satgas Damai Cartenz Ungkap Fakta Baru Penembakan Brigpol Ronal, Detail TKP Bikin Kronologi Jadi Jelas