Kapolresta juga mengingatkan bahwa proses demokrasi harus dijaga bersama oleh seluruh elemen masyarakat.
“Jangan sampai aksi yang seharusnya menjadi wujud demokrasi justru berubah menjadi kerusuhan yang merugikan semua pihak,” pungkas Kombes Jaka Wahyudi.
Inisiator aksi, Ahmad Husein, mengatakan massa aksi datang dari berbagai kecamatan, mulai dari Batangan, Puncakwangi, hingga Kayen. Dia menilai, gelombang protes ini didukung oleh masyarakat luas di seluruh Kabupaten Pati.
Ahmad Husein menegaskan bahwa tujuan aksi ini sudah final dan tidak bisa ditawar lagi. Massa akan terus melakukan unjuk rasa di Pati hingga tuntutan mereka agar Bupati Sudewo lengser benar-benar dipenuhi oleh yang bersangkutan.
"Target tuntutan massa (Bupati) lengser. Kalau enggak lengser (hari ini), kami tetap bertahan di sini (Alun-Alun Pati)," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa massa siap menduduki kawasan Alun-Alun dari hari ke hari sampai ada keputusan final.Warga telanjur kecewa dengan kebijakan Bupati Pati Sudewo yang dinilai arogan.
Baca Juga: Ini Cerita Driver Taksi Online di Semarang Saat Mengedarkan Sabu Seberat 3 Kilogram
Seperti kebijakan lima hari sekolah, kemudian regrouping yang berdampak banyaknya guru honorer tidak bisa mengabdi, hingga karyawan honorer RSUD RAA Soewondo Pati yang dipecat tanpa pesangon.***
Artikel Terkait
Premanisme Politik, Ancaman Nyata bagi Demokrasi
Putusan MK Soal Pemilu Serentak: Momentum Mendesain Ulang Demokrasi yang Berkeadilan
Ciut dengan Warga Bupati Pati Turunkan PBB 250 Persen, Namun Keburu Sakit Hati Warga Tetap Bakal Demo Hingga Bupati Sudewo Turun!
Belajar Demokrasi Rakyat di Pati, Lengserkan Bupati Sudewo
Dua Ribu Personel Gabungan Siap Beri Jalan Demo Rakyat Pati Turunkan Bupati Sudewo Secara Damai