Kasus Google Cloud di Kemendikbudristek Masih Tahap Awal, KPK Beberkan Alasan Belum Masuk Penyidikan

HUKAMANEWS - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyelidikan dugaan korupsi pengadaan layanan Google Cloud di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) masih berada di tahap awal.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan bahwa proses ini baru dimulai sehingga belum cukup bukti untuk melangkah ke penyidikan.

Sejumlah nama besar, termasuk mantan Menteri Nadiem Anwar Makarim, sudah dijadwalkan untuk dimintai keterangan dalam rangka memperkuat data yang dikantongi penyidik.

Isi Utama:
Asep menyebut kasus Google Cloud tergolong baru di meja KPK.

Baca Juga: KPK Panggil Lagi Eks Menag Yaqut Soal Dugaan Korupsi Kuota Haji, Kasus Masuk Babak Baru

“Masih dalam tahap pengumpulan informasi dan klarifikasi, jadi wajar kalau belum naik penyidikan,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu dini hari.

Dalam proses pendalaman, KPK memanggil mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim pada 7 Agustus 2025.

Sebelumnya, mantan Staf Khusus Mendikbudristek, Fiona Handayani, telah diperiksa pada 30 Juli 2025.

Tidak hanya itu, mantan Komisaris GoTo, Andre Soelistyo, dan mantan Direktur GoTo, Melissa Siska Juminto, turut dimintai keterangan pada 5 Agustus 2025.

KPK menegaskan bahwa perkara ini berbeda dengan kasus Chromebook yang kini diusut Kejaksaan Agung.

Baca Juga: Nggak Cuma Minta Maaf, Cabut Dong Peraturan Bupati Soal Kenaikan PBB Meresahkan

Meski berbeda jalur, kedua kasus sama-sama berkaitan dengan program digitalisasi pendidikan yang sempat menjadi kebijakan strategis di Kemendikbudristek.

Selain Google Cloud, KPK juga tengah menyelidiki dugaan korupsi pengadaan kuota internet gratis di kementerian tersebut.

“Penyelidikan kuota internet ini ada hubungannya dengan Google Cloud, jadi prosesnya kami tangani paralel,” kata Asep.

Publik mulai menyoroti kasus ini karena menyangkut program digitalisasi pendidikan bernilai triliunan rupiah.