Makan Gratis Perayaan Pernikahan Berujung Maut di Garut, Gubernur Jabar Angkat Bicara dan Persilakan Polisi Selidiki

photo author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 06:05 WIB
Pesta rakyat di Garut berujung duka, 3 tewas termasuk anak dan polisi. Gubernur Dedi Mulyadi persilakan polisi selidiki. (HUkamaNews.com / Antara)
Pesta rakyat di Garut berujung duka, 3 tewas termasuk anak dan polisi. Gubernur Dedi Mulyadi persilakan polisi selidiki. (HUkamaNews.com / Antara)

HUKAMANEWS - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara terkait insiden memilukan yang terjadi dalam pesta rakyat di Garut, yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan pernikahan putranya.

Acara yang seharusnya menjadi momen bahagia itu justru berubah menjadi tragedi setelah kericuhan pecah dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia serta puluhan lainnya terluka.

Insiden tersebut terjadi di area Pendopo Kabupaten Garut, lokasi utama berlangsungnya acara pernikahan putra Gubernur Dedi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina.

Gubernur Dedi secara terbuka menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara rinci kegiatan pesta rakyat, khususnya acara makan gratis yang berlangsung dan berujung pada insiden tragis tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan: Tom yang Dikenal Integritasnya Bisa Dihukum Semena-mena, Bayangkan Nasib Berjuta Lainnya yang Tak Punya Akses dan Kekuatan Serupa

Ia menyampaikan bahwa sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan kepada pihak Kepolisian Resort Garut.

“Dipersilakan Polres Garut untuk melakukan penyelidikan,” ujar Dedi saat mengunjungi para korban luka di RSUD dr Slamet Garut pada Jumat malam, 18 Juli 2025.

Dedi menegaskan bahwa ia tidak akan menghalangi jalannya proses hukum dan justru mendorong aparat untuk menelusuri latar belakang kejadian.

“Silakan saja, biarkan ranah pertanggungjawaban itu menjadi wilayah penyelidikan Kepolisian,” ucapnya.

Ia menambahkan, penting untuk mengungkap siapa yang harus bertanggung jawab dan apakah ada unsur kelalaian yang menyebabkan kericuhan fatal ini terjadi.

Dari informasi yang dihimpun, acara pesta rakyat tersebut menghadirkan ribuan warga yang memadati kawasan pendopo, di mana disediakan makanan gratis sebagai bentuk perayaan untuk masyarakat.

Baca Juga: Tom Lembong: Sinyal dari Penguasa Sangat Jelas, Dirinya Gabung Oposisi dan Dukung Anies Baswedan Malah Terancam Dipidana

Namun kepadatan dan kurangnya pengaturan menyebabkan suasana tak terkendali hingga memicu kepanikan massal.

Akibatnya, sebanyak 26 orang harus dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka, sementara tiga nyawa tidak tertolong.

Korban meninggal di antaranya seorang anak perempuan berusia delapan tahun bernama Vania Aprilia, seorang warga lanjut usia bernama Dewi Jubaeda (61), serta seorang anggota Polres Garut bernama Bripka Cecep Saeful Bahri (39), yang dilaporkan tewas saat berusaha mengevakuasi warga dari kerumunan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X