Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman mengatakan korban mendaki Rinjani pada Selasa, 15 Juli bersama empat orang termasuk anaknya. Dia naik dari pintu pendakian Sembalun, dan terjatuh saat turun menuju Danau Segara Anak.
"Korban turun dari puncak, dari Pelawangan (Sembalun) dan jatuh di jalur menuju danau, mungkin ada Batu atau apa, kita belum pastikan," kata Yarman, saat ditemui di kantornya, Rabu sore, 16 Juli 2025.
Menurut Yarman, korban yang menggunakan jasa asuransi kemungkinan akan dievakuasi menggunakan helikopter.
"Tapi kita lihat dulu apakah helikopter memungkinkan untuk mendarat di titik lokasi dia terjatuh," kata Yarman.
Yarman tak bisa memastikan apakah lokasi terjatuhnya korban adalah medan yang berat dan berbahaya.
"Kalau gunung itu ya kondisinya berat semua, kita harus siap dan berhati-hatilah," katanya.
Informasi terakhir menurut Yarman tim evakuasi BTNGR dan Edelweis Medical Health Center, Sembalun, sudah bergerak menuju titik jatuhnya korban, dan helikopter juga sudah terbang ke lokasi.
Tim SAR dilengkapi dengan berbagai perlengkapan, seperti peralatan mountaineering, komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya.
"Operasi penyelamatan ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, seperti Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya," sebut Saidar.***
Artikel Terkait
Bukan Hipotermia, Pendaki Brazil Ini Meninggal Karena Luka Dalam 20 Menit Pasca Jatuh di Gunung Rinjani
Luka Parah di Seluruh Tubuh! Hasil Autopsi Juliana Ungkap Detik-detik Maut di Puncak Rinjani
Andai Itu Adik Saya Sendiri, Ini Alasan Agam Turun ke Jurang Rinjani Selamatkan Juliana Marins
Jangan Bayangkan Gunung Rinjani Seperti Rumah Sendiri, Bisa Dibikin Pagar
Tanpa Suara, Atiek CB Sudah Sampai Puncak Gunung Rinjani, Beri Suasana Baru