Mantan Rektor UGM Sebut Jokowi Tak Pernah Lulus dari UGM, Tak Berapa Lama Prof Sofian Langsung Ralat, Netizen pun Sentil, Sudah Dapat Cuankah?

HUKAMANEWS - Mantan Rektor UGM bongkar fakta mengejutkan soal ijazah Jokowi!

Profesor Sofian Effendi, mantan Rektor UGM, mengklaim bahwa Joko Widodo tidak pernah lulus sebagai sarjana dari Fakultas Kehutanan UGM.
⠀
Dalam wawancara yang tayang di YouTube Langkah Update, Sofian menyebut Jokowi hanya mencapai gelar sarjana muda (B.Sc) dan tidak pernah menyusun skripsi.

Ia bahkan mengklaim IPK Jokowi tak sampai 2 dan skripsi yang diakui merupakan hasil mencontek pidato ilmiah Prof. Sunardi.
⠀
Lebih lanjut, Sofian menduga bahwa ijazah sarjana yang ditunjukkan Jokowi adalah milik Hari Mulyono, kerabat sekaligus suami pertama adik Jokowi, yang telah meninggal pada 2018.
⠀
Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Jokwoi maupun UGM.
⠀
Bagaimana menurut kamu? Apakah perlu dibuka penyelidikan lebih lanjut?

Namun tak berapa lama, Prof. Sofian Effendi tarik ucapan soal ijazah Jokowi.

Baca Juga: Tom Lembong: Jaksa Tuduh Saya Langgar Aturan dengan Menunjuk Koperasi, Bukan BUMN, Padahal Gak Ada Aturannya, Saya Tetap Dukung Koperasi/UMKM

Setelah bikin geger publik lewat video viral di YouTube yang menyebut Presiden Joko Widodo tak pernah lulus dari UGM, Prof. Dr. Sofian Effendi akhirnya berbalik arah.

Mantan Rektor UGM 2002–2007 itu menyatakan menarik semua ucapannya dan meminta, agar video wawancaranya diturunkan dari kanal YouTube.

"Saya mohon maaf setulus-tulusnya dan sangat berharap wacana soal ijazah ini diakhiri," tulisnya dalam pernyataan resmi, Kamis (17/7).

Sofian juga mengakui bahwa pernyataan Rektor UGM saat ini, Prof. Ova Emilia, pada 2022 yang menyebut ijazah Jokowi sah dan valid sesuai dengan bukti di kampus.

Netizen pun langsung ramai!

Ada yang kecewa, ada pula yang menilai Sofian telah menunjukkan sikap bijak.

Netizen pun mengomentari pernyataan Prof Sofian yang tiba-tiba berubah.

Instagram @na#falbuana, "Udah dapet cuan nih."

Instagram @#iyan_depo, "Ngeri ya ancamannya."