HUKAMANEWS — Pemerintah menyebut sudah mulai menyalurkan 360 ribu ton bantuan pangan beras sepanjang Juli 2025. Bantuan ini disalurkan beriringan dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
DisebutkanMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bantuan pangan berupa beras ini dikhususkan untuk keluarga rentan di seluruh Indonesia, supaya daya beli mereka tetap terjaga.
"Bukti nyata kehadiran negara untuk menjaga daya beli rakyat, mengurangi beban rumah tangga, dan memastikan akses terhadap bahan pangan pokok, terutama beras," ujar Amran melalui siaran pers, Sabtu, 12 Juli 2025.
Baca Juga: Civil Society Harusnya Apresiasi Penetapan Riza Chalid Sebagai Tersangka, Jangan Pasif
Amran pun meminta program SPHP ini tidak salah sasaran. Ia pun meminta Bulog supaya beras bantuan dari pemerintah ini tidak bocor ke pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Bansos sudah pemerintah lepas langsung ke rakyat. Tapi untuk SPHP, saya tegaskan: Bulog agar hati-hati. Jangan sampai bocor atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Saya minta tindak tegas mafia pangan," tegasnya.
Peringatan ini Amran dasari hasil investigasi Satgas Pangan Bareskrim Polri terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Baca Juga: Operasi Patuh 2025 Dimulai 14 Juli, Pengendara Bandel Siap-Siap Kena Tilang!
"SPHP bukan sekadar tambahan pasokan, tapi benteng dari praktik curang. Pelaksanaannya harus berintegritas dan diawasi ketat. Kalau ada yang nakal, kita tindak tegas," kata Amran.
SPHP dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional dan Perum BULOG melalui distribusi ke pengecer pasar rakyat, koperasi desa, outlet pangan daerah, hingga Gerakan Pangan Murah. Beras SPHP dikemas 5 kg dan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Ini bukan soal jumlah, tapi keadilan distribusi. Jika tidak tepat sasaran, maka tujuan SPHP akan gagal. Distribusinya harus transparan dan diawasi pemerintah pusat dan daerah," ungkap Amran.
Baca Juga: Kaca KRL Baru Dilempar Batu! Pelaku Ditangkap, Terancam 15 Tahun Penjara Gara-Gara Ulah Nekat Ini
Kementerian Pertanian terus memperkuat produksi beras melalui program pompanisasi, bantuan benih tahan kekeringan, dan percepatan tanam. Hasilnya, produksi beras nasional Januari-Agustus 2025 diperkirakan mencapai 24,97 juta ton, naik 14,09% dibanding periode yang sama 2024 sebesar 21,88 juta ton.
"Kami pastikan produksi aman. Yang harus dijaga sekarang adalah distribusi dan tata niaganya. SPHP dan bansos adalah dua sisi mata uang-satu menjaga akses rakyat miskin, satu lagi menstabilkan pasar," ucap Mentan.
Artikel Terkait
Mendag Budi Genjot Produk Minyakita untuk Kebutuhan Ramadan, Pas Disidak Menteri Amran, Tahunya Isinya Kurang dari 1 Liter, Tipu Rakyat!
Beras Jadi Bahan Permainan Harga, Amran Pastikan Koperasi Merah Putih Siap Potong Rantai Jalur Distribusi
Diatas Kertas, Amran Hitung Keuntungan Tengkulak Beras Capai 313 Triliun Per Tahun
Wilmar Diperiksa Kasus Beras Oplosan, Kerugian Konsumen Ditaksir Capai Rp99 Triliun
Terbongkar! 212 Produsen Beras Nakal Diduga Curang, Satgas Pangan Turun Tangan Selidiki Siapa Dalangnya!