571 Ribu Penerima Bansos Ternyata Main Judol, Gus Ipul Tegaskan Evaluasi Ketat Langsung Dicoret

HUKAMANEWS - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul kembali menyoroti penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) oleh sebagian penerimanya yang terindikasi terlibat judi online.

Temuan ini muncul setelah kerja sama Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam melakukan audit rekening penerima bansos.

Jumlahnya tidak main-main, data yang dikumpulkan mengindikasikan bahwa ratusan ribu penerima bansos terlibat aktif dalam aktivitas judi online.

Gus Ipul menegaskan bahwa langkah evaluasi dan edukasi akan segera dilakukan, bahkan tidak menutup kemungkinan bansos akan dicabut dari mereka yang terbukti menyalahgunakan.

Baca Juga: Air Naik Sampai Dada! 71 Warga Kebon Pala Terpaksa Mengungsi, Polisi Turun Tangan Evakuasi

Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tengah mengambil langkah serius untuk membersihkan penyaluran bansos dari penyimpangan.

Apalagi, arahan dari Presiden Prabowo sudah sangat jelas: bansos harus tepat sasaran dan digunakan sesuai peruntukannya.

Dalam forum diskusi yang melibatkan Ketua Tim Humas PPATK M Natsir Kongah dan pakar kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah, Gus Ipul menyampaikan bahwa semua data rekening yang terindikasi mencurigakan telah diserahkan kepada PPATK untuk ditelusuri lebih lanjut.

Natsir mengungkapkan bahwa dari 28,4 juta NIK penerima bansos dan 9,7 juta NIK yang terdata sebagai pemain judi online sepanjang 2024, terdapat 571.410 NIK yang teridentifikasi sebagai penerima bantuan sekaligus terlibat dalam aktivitas judi online.

Baca Juga: BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Redam Banjir di Jabodetabek

Tak hanya itu, lebih dari 7,5 juta transaksi terkait judi online tercatat, dengan total nilai deposit mencapai Rp957 miliar.

Yang mengejutkan, angka ini baru berasal dari satu bank saja.

Fakta ini membuka mata bahwa praktik penyalahgunaan bansos bukan lagi isu sepele, tapi sudah menyentuh ranah kejahatan terorganisir.

Gus Ipul menegaskan, temuan ini akan dijadikan dasar evaluasi dalam penyaluran bansos tahap selanjutnya.

“Ini bagian dari tindak lanjut atas arahan presiden untuk memastikan bansos benar-benar sampai ke yang berhak,” katanya.