HUKAMANEWS - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa tidak ada rencana pergantian atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Pernyataan ini disampaikan di tengah berbagai spekulasi politik yang menyebut akan adanya perombakan di tubuh Kabinet Merah Putih.
Keputusan tersebut memberikan sinyal bahwa Prabowo masih percaya dengan kinerja para pembantunya sejauh ini.
Namun, kepercayaan ini bukan tanpa catatan.
Para menteri justru diminta untuk meningkatkan kinerja mereka dan menjauhkan diri dari segala bentuk kontroversi di ruang publik.
Langkah ini dianggap penting demi menjaga stabilitas pemerintahan jelang masa transisi kekuasaan.
Anggota Komisi II DPR Mohammad Toha menyambut baik keputusan Presiden Prabowo yang memilih mempertahankan komposisi kabinet.
Menurut Toha, sikap tersebut mencerminkan penilaian objektif terhadap kinerja para menteri.
"Presiden tentu punya pertimbangan sendiri. Tetapi dengan tidak adanya reshuffle dalam waktu dekat, para menteri harus memaknainya sebagai bentuk kepercayaan dan kesempatan untuk bekerja lebih keras lagi," ujar Toha di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Toha juga mengingatkan bahwa kepercayaan yang diberikan Presiden harus dijawab dengan peningkatan performa yang nyata di semua kementerian.
Baca Juga: Siap - Siap Pemain Lokal, PSSI Siapkan Indonesia All Star di Ajang Piala Presiden
Bukan hanya dalam bentuk laporan, tapi juga output yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Legislator dari fraksi NasDem itu juga menyoroti aspek komunikasi publik yang selama ini dinilai masih menjadi kelemahan beberapa menteri.
Menurutnya, komentar-komentar kontroversial dari pejabat negara berpotensi menimbulkan kegaduhan yang justru mengganggu fokus kerja pemerintah.
Artikel Terkait
Jejak Uang Panas Chromebook Era Nadiem Makarim Disorot, Dugaan Korupsi Dikaitkan dengan Raksasa Teknologi Global
Ada Bisik-Bisik Minta Fee 30 Persen? Diduga Ada Konflik Kepentingan di Balik Proyek Chromebook Kemendikbud, Kejagung Didesak Bongkar!
Laptop Rp 9,9 Triliun Bikin Geger, Nadiem Blak-blakan Soal Siapa Sebenarnya yang Dapat Chromebook
Dikira Proyek Gagal, Ternyata Chromebook Sudah Masuk ke 77 Ribu Sekolah! Ini Kata Nadiem Makarim
Bukan Cuma Soal Chromebook, Ini Alasan Kejagung Panggil Lagi Eks Stafsus Nadiem Makarin Terkait Dugaan Korupsi Digitalisasi