HUKAMANEWS – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman tak segan - segan menyatakan ada permainan di balik kenaikan harga beras yang sedang terjadi, saat ini. Hal ini dikatakan saat berada di komplek Istana Presiden di Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.
"Harga grosir turun, tapi di hilir naik, kan dikit. Ngerti nggak apa maksudnya? Kalau di petani turun, di grosir turun, di tingkat eceran menurut anda apa?," katanya.
Lebih lanjut ia memastikan kedepan sudah tidak ada lagi permainan komoditas beras. Koperasi Merah Putih, nantinya akan memotong rantai pasok.
"Dari 3, kita hitung sampai 8 sekarang, nanti tinggal jadi 3 dari produsen, koperasi, langsung ke pembeli," sebutnya.
Sebelumnya, BPS telah mengingatkan waspada tren kenaikan harga beras dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 26 Mei 2025 lalu. Bahkan, dalam kesempatan yang sama, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan perlu dilakukan intervensi dengan kenaikan harga beras yang terjadi.
Sementara itu, Amran menyebut, kemungkinan di bulan Juni ini, Bulog akan mampu menyerap 400.000-500.000 ton setara beras produksi gabah petani dalam negeri.
Baca Juga: Baru Terjadi, 7 Kasus COVID-19 Terdeteksi di Indonesia! Cek Daerah Rawan dan Imbauan Resminya
Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras mengalami kenaikan 2,37% secara tahunan di bulan Mei 2025. Meski, secara bulanan turun tipis 0,01% dibandingkan April 2025.
Sementara, harga di tingkat grosir dan eceran mengalami lonjakan, baik secara tahunan maupun bulanan.
Di tingkat grosir, harga beras di bulan Mei 2025 naik 0,05% dan secara tahunan naik 2,07%. Dan di tingkat eceran, harga beras bulan Mei 2025 ternyata sudah lebih mahal 2,46% dibandingkan Mei 2024, dan naik 0,20% dibandingkan April 2024.
Padahal, masih menurut BPS, Angka Tetap Subround I produksi beras nasional, yaitu di bulan Januari-April 2025, justru melonjak 26,54% atau 2,94 juta ton menjadi 14,01 juta ton dibanding periode sama tahun 2024 yang tercatat hanya 11,07 juta ton.
Tak hanya itu, Kementerian Pertanian (Kementan) pada 31 Mei 2025 lalu merilis, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sudah menembus angka 4 juta ton. Angka ini diklaim sebagai capaian tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969.
Artikel Terkait
Institut Pertanian Bogor Bentuk Pusat Riset Unggulan Untuk Program MBG
Presiden Prabowo Akui Tiap Malam Komunikasi Terus dengan Menteri Pertanian, untuk Pastikan Harga Pangan Stabil
Ada Jejak Bill Gates di Pertanian Kecamatan Sawangan Magelang, Petani Sukses Produksi Beras Premium
Ribuan Burung Hantu "Diberdayakan" Untuk Dongkrak Pertanian Padi Hemat Air di Majalengka Jawa Barat
Indonesia Siap Bantu Palestina Kembangkan Sektor Pertanian