Yogi kemudian mendatangi Detik dan meminta agar artikelnya dihapus, tapi disarankan agar diadukan ke Dwan Pers dulu.
Yogi kemudian ke Dewan Pers dan menangis disana karena sudah ketakutan. Yogi punya istri dan 2 anak-anaknya masih sangat kecil.
Atas rekomendasi Dewan Pers, kemudian artikel itu ditakedown oleh Detik dengan alasan "demi keselamatan penulis"
Semoga mas Yogi dan keluarga baik2 saja. Sehat2 kebebasan beropini di Indonesiaku.***
Artikel Terkait
Densus 88 Bongkar Penyebar Ancaman Teror di Medsos Terkait Kunjungan Paus Fransiskus, 7 Pelaku Berhasil Ditangkap!
Resmi Dilantik di Istana Negara! Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Siap Bongkar Ancaman Teror, atau Cuma Lanjutkan Kebijakan Lama?
Teror Kepala Babi di Kantor TEMPO: Alarm Serius bagi Kebebasan Pers di Indonesia
Teror Berlanjut! Setelah Kepala Babi, Redaksi Tempo Kini Dikirimi Bangkai Tikus
Meski Tidak Masuk Unsur Terorisme, Kasus Teror Terhadap Jurnalis Mendesak Untuk Diusut
Sempat Dihujat Gegara Candaan Masak Kepala Babi di Kasus Tempo Diteror, Mendadak Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi Mengundurkan Diri