Sayangnya, infrastruktur rel tersebut kini nyaris tak difungsikan lagi, bahkan dinilai terlalu mahal karena dikenakan berbagai beban pajak dan tarif tambahan.
“Rel kereta itu mestinya bisa jadi solusi angkutan logistik jarak menengah. Tapi sekarang malah ditinggalkan karena tidak efisien secara biaya,” tegas Djoko.
Ia menilai, mahalnya angkutan kereta disebabkan oleh tidak adanya subsidi BBM, ditambah pajak pertambahan nilai (PPN) dan biaya track access charge (TAC) yang mencekik.
Lebih lanjut, Djoko juga mempertanyakan logika tarif parkir Rp17.500 yang dibebankan kepada sopir truk.
Menurutnya, pungutan ini tidak transparan dan seharusnya tidak dibebankan kepada pengemudi yang hanya menerima uang jalan pas-pasan.
“Kalau parkirnya jelas digunakan untuk peningkatan layanan, mungkin bisa diterima. Tapi kalau tidak jelas, ini hanya akan menambah biaya logistik secara keseluruhan,” jelasnya.
Biaya parkir itu disebut-sebut bagian dari konsesi pemerintah kepada pihak ketiga, namun hingga kini manfaatnya belum terlihat nyata di lapangan.
Djoko menekankan bahwa pelabuhan seharusnya dikelola dengan prinsip cost recovery, bukan orientasi profit murni.
Jika tidak, biaya logistik nasional akan terus melonjak, dan daya saing Indonesia bakal tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Baca Juga: Satu Per Satu Kekisruhan Program MBG Bermunculan, Evaluasi Dulu
Ia juga menyoroti pembatasan operasional truk logistik selama 16 hari masa mudik Lebaran yang dianggap terlalu lama.
Akibatnya, terjadi penumpukan kontainer dan keterlambatan distribusi barang di seluruh rantai pasok.
“Pembatasan logistik jangan lebih dari lima hari. Kalau terlalu lama, efeknya ke mana-mana, ekonomi bisa terganggu,” ujar Djoko.
Kemacetan ekstrem di Tanjung Priok ini jadi tamparan keras bagi pemerintah dalam menata ulang tata kelola pelabuhan dan logistik nasional.
Artikel Terkait
Terungkap! Identitas Jasad Wanita Dalam Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok , Polisi Ungkap Asalnya Sesuai Info Keluarga
Kapolri Ungkap Puncak Arus Mudik 2025, Ini Strategi Ampuh Hindari Macet Total di Tol
Coretax Macet, Pengusaha Pilih Tunda Pelaporan Pajak
Bupati Lucky Hakim Liburan ke Jepang Saat Warga Indramayu Macet Mudik, Dedi Mulyadi: Nanti kalau ke Jepang lagi, bilang dulu yah!
Bandung Macet Makin Parah Bukan Takdir! Transportasi Publik Berkeadilan Bisa Cegah Krisis Iklim, tapi Siapa yang Peduli?