Warga Menjerit, Tarif Listrik Melejit Usai Diskon Dicabut, DPR Desak PLN Ungkap Data Asli Pemakaian

photo author
- Rabu, 9 April 2025 | 09:00 WIB
Warga keluhkan lonjakan tarif listrik usai diskon, DPR minta audit pemakaian dan evaluasi subsidi agar tak rugikan rakyat. (HukamaNews.com / Net)
Warga keluhkan lonjakan tarif listrik usai diskon, DPR minta audit pemakaian dan evaluasi subsidi agar tak rugikan rakyat. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Kamu mungkin termasuk salah satu dari banyak orang yang terkejut saat menerima tagihan listrik bulan ini.

Setelah menikmati diskon 50 persen yang diberikan pemerintah hingga Februari 2025, tagihan listrik tiba-tiba melonjak tajam.

Keluhan warga pun ramai bermunculan di media sosial. Warganet mempertanyakan, apakah ini hanya soal pemakaian yang meningkat, atau ada hal lain yang tidak transparan dari PLN?

Baca Juga: Jokowi Panas Nggak Diajak, Prabowo dan Megawati Mesrah Ngomongin Masa Depan Selama 1,5 Jam

Masalah ini menjadi sorotan serius di DPR, dengan anggota Komisi VI Mufti Anam turut angkat bicara dan mendesak transparansi total dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Mufti menyampaikan, lonjakan tagihan listrik setelah diskon berakhir menimbulkan banyak pertanyaan yang belum dijawab tuntas oleh PLN maupun pemerintah.

Menurutnya, masyarakat merasa kecewa karena diskon yang seharusnya berlangsung dengan jelas, ternyata menimbulkan ketidaksesuaian di lapangan.

Banyak pelanggan yang merasa durasi diskon tidak konsisten, bahkan ada yang tidak mendapatkan potongan sama sekali meski merasa memenuhi syarat.

Ini bukan sekadar soal teknis, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap lembaga penyedia layanan vital seperti PLN.

Baca Juga: Tarif Listrik Dominasi Kenaikan Inflasi Bulan Maret 2025 Secara Nasional

Mufti menilai penting bagi PLN untuk terbuka terkait mekanisme subsidi, syarat penerima, serta bagaimana evaluasi dan pengawasan dilakukan.

Ia bahkan mempertanyakan klaim PLN yang menyebut lonjakan tarif terjadi karena meningkatnya pemakaian listrik.

Faktanya, banyak warga yang justru menyatakan tidak ada perubahan dalam pola konsumsi mereka.

Beberapa pengguna listrik rumah tangga bahkan mengatakan pemakaian mereka tetap stabil, namun tagihan justru melonjak dua kali lipat.

"Penjelasan PLN soal kenaikan karena konsumsi belum cukup. Harus ada pembuktian yang bisa diakses publik," tegas Mufti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X