Penasaran Cara Penentuan 1 Ramadhan Atau 1 Syawal, Ini Aturan yang Sudah Disepakati Negara Muslim

photo author
- Sabtu, 29 Maret 2025 | 19:45 WIB
X Uncle Sam
X Uncle Sam

HUKAMANEWS - Bagaimana menentukan 1 Ramadhan/Syawal?

Tentu Anda ada yang penasaran untuk mengetahuinya.

Ayo belajar bareng, seperti dikutip dari akun X Uncle Sam, pada Sabtu (29/3).

Jadi, penentuan 1 Syawal di Indonesia dilakukan dengan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal), sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag).

Berikut adalah penjelasan detailnya:

1. Dasar Hukum dan Pedoman Penentuan 1 Syawal

Penentuan awal bulan Hijriyah, termasuk 1 Syawal (Idul Fitri), di Indonesia berpedoman pada:
- Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
- Keputusan Menteri Agama RI
- Metode yang disepakati dalam Musyawarah MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura)
- Referensi pada hisab dan rukyat yang mengikuti kriteria tertentu.

Baca Juga: Kementerian Agama Umumkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

2. Metode Penentuan Awal Syawal

Pemerintah Indonesia menggunakan dua metode utama:
1.Hisab (Perhitungan Astronomi)
- Menggunakan berbagai sistem perhitungan astronomi yang dapat memprediksi posisi hilal setelah matahari terbenam pada tanggal 29 Ramadan.
- Data hisab mencakup ketinggian hilal, elongasi, umur bulan, dan parameter lain.
- Metode hisab yang umum digunakan di Indonesia termasuk:
- Hisab Urfi
- Hisab Hakiki
- Hisab Kontemporer (Ephemeris, Software Astronomi, dll.)

2. Rukyat (Pengamatan Hilal)
- Dilakukan oleh tim rukyat yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.
- Menggunakan alat bantu seperti teleskop dan teodolit.
- Jika hilal terlihat, maka malam itu ditetapkan sebagai malam 1 Syawal.
- Jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal).

Baca Juga: Breaking News! Pengumuman Hasil Sidang Isbat, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H Ditetapkan pada 31 Maret 2025

3. Kriteria Imkanur Rukyat MABIMS (Mulai 2022)

Sejak tahun 2022, Indonesia mengadopsi kriteria baru Imkanur Rukyat (Visibilitas Hilal) versi MABIMS, yaitu:
- Ketinggian Hilal minimal 3 derajat
- Elongasi Bulan-Matahari minimal 6,4 derajat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Akun X

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X