HUKAMANEWS - Bukan faktor cuaca yang menjadi penentu terbesar tragedi meninggalnya dua pendaki di Gunung Cartenz yang diduga akibat hipotermia.
Pendaki gunung yang puluhan kali ke Carstensz, Fandhi Achmad Agi, mengatakan bahwa puncak yang termasuk tujuh gunung tertinggi di dunia atau World Seven Summits, terkenal dengan medan paling sulit di Indonesia.
Beberapa kali jalur menuju Carstensz sempat ditutup akibat jalur pendakian yang buruk. Terakhir, penutupan dilakukan pada 2019 dan baru dibuka pada 2024. Lama ditutup mengingat Carstensz yang juga dikenal sebagai Puncak Jaya itu telah memakan beberapa korban. Sebelumnya pada Oktober-November 2024, ada dua pendaki meninggal.
Pembukaan kembali pendakian Carstensz, yang beberapa kali ditutup, menimbulkan euforia bagi para pencinta alam bebas. Banyak pendaki yang bersemangat untuk melakukan ekspedisi ke sana.
Menurut Fandhi, dibandingkan dengan Seven Summits lain, seperti Everest yang tingginya 8.849 meter, Denali 6.190 mdpl, Aconcagua yang tingginya 6.959 mdpl, dan Kilimanjaro yang setinggi 5.895 mdpl, Carstensz tidak terlalu tinggi. Carstensz berada di ketinggian 4.884 mdpl, namun untuk mencapai puncak membutuhkan keahlian technical.
"Hanya Carstensz satu-satunya climbing peak. Jadi untuk mencapai puncaknya butuh keterampilan," tutur pendaki 41 tahun yang dua kali mendaki Gunung Elbrus di Rusia pada 2016 dan 2018 itu.
Baca Juga: Sidang Praperadilan Kedua Hasto Dimulai! Akankah Status Tersangka KPK Gugur di PN Jaksel Hari Ini?
Keterampilan yang dimaksud Fandhi di antaranya kemampuan memanjat tebing dengan skill tali-temali.
"Nah, yang orang sering lupa, Carstensz itu gunung technical," kata pihaknya.Jadi, mendaki gunung seperti Carstensz butuh persiapan matang. Kalau gunung lain, asal pendaki mau bergerak, jalan, dia tetap bisa.
Fandhi juga menjelaskan, di Carstensz terdapat trek dengan medan climbing peak. Medan ini terhubung dengan tali antara stasiun (pitch) dengan stasiun lain. Maka, jika ada pendaki tidak terampil dalam tali-temali, itu bisa menimbulkan masalah bagi pendaki lain.
Baca Juga: Harga HP Turun Gila-Gilaan! Galaxy S25 Ultra dan Pixel 9 Pro XL Diskon Besar-besaran
"Di Carstensz itu, begitu satu orang ada masalah, pendaki lain akan stop karena lintasannya cuma satu," katanya.
Oleh sebab itu, pendakian gunung bersalju ini tidak boleh membawa banyak orang. Kalau terlalu banyak, peluang orang trouble makin besar.
Artikel Terkait
Innalillahi, 5 Pendaki Gunung Cikuray Garut Tersambar Petir, 1 Orang Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
Hipotermia Menjadi Pemicu Kematian Pendaki Asal Bandung di Puncak Jaya Cartenz
Ternyata, Penyanyi Fiersa Besari Ikut dalam Rombongan Pendaki Senior Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang Tewas Saat di Puncak Carstensz Papua
Kisah Tragis Lilie dan Elsa, Hiking Queen yang Berpulang di Puncak Cartenz Setelah Pasang Plakat Persahabatan
Unggahan Terakhir 'Jalur Sunyi' Fiersa Besari Sebelum Insiden di Gunung Cartenz Bikin Merinding, Firasat atau Kebetulan?